Kerajaan Bisnis Benny Tjokro Sebelum Ditagih Negara Rp 2,4 T

dhf, CNBC Indonesia
25 October 2022 07:45
Sidang Tindak Pidana Korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Sidang Tindak Pidana Korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Rimo International Lestari (RIMO)

Rimo semula berbisnis deparrtment store. Merek dagang department store itu memiliki nama yang sama dengan kode saham.

Namun, bisnis tersebut rupanya tidak berjalan mulus. Sama seperti Hanson, Rimo pun akhirnya banting setir ke bisnis properti.

RIMO mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2020. Perusahaan saat IPO kala itu melepas 100 juta saham dengan harga pelaksanaan Rp 500 per saham.

Di tahun itu, RIMO meraup dana segar Rp 50 miliar. Berdasarkan data RTI, saudara Bentjok, Teddy Tjokrosaputro masih menjadi pengendali RIMO.


Sinergi Megah Internusa (NUSA)

Sinergi Megah Internusa adalah perusahaan yang berusia relatif muda karena didirikan sejak 2014. Berdasarkan laporan tahunan 2018, Sinergi Megah adalah perusahaan yang mengelola hotel Lafayette Boutique Hotel di Yogyakarta.

Pada 2017, perusahaan mengelola akuisisi PT Mulia Manunggal Karsa yang memiliki aset tanah di Batam seluas kurang lebih 20 hektar yang direncanakan akan dikembangkan sebagai kompleks hunian eksklusif yang dilengkapi dengan private pool dan mini golf beserta dengan seluruh fasilitas penunjang lainnya dengan menggunakan nama "Batam Bay".

Empat tahun setelah pendirian perusahaan, Sinergi Megah Internusa menjual sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada Juni 2018 dengan kode NUSA. Harga saham ketika pencatatan saham perdana (IPO) sebesar Rp150 per lembar.

Beberapa hari setelah IPO, harga saham NUSA melonjak hingga Rp540 per lembar pada November 2018 atau meningkat sekitar 260% dibandingkan dengan Rp150 pada saat pencatatan saham di hari perdana. Sekarang, harganya bersender di zona saham gocap.


Siwani Makmur (SIMA)

Bentjok juga pernah tercatat menjadi pemegang saham PT Siwani Makmur Tbk. dengan porsi kepemilikan sekitar 5,67%.

Berdasarkan laporan tahunan perseroan pada 2018, Siwani Makmur bergerak dalam bidang usaha manufacturing yang memproduksi berbagai kemasan fleksibel bagi industri-industri yang membutuhkannya.

Pelanggan perseroan antara lain berasal dari industri perlengkapan rumah tangga seperti sabun detergen, industri bahan makanan seperti mie instan, kopi,coklat dan minyak goreng, industri obat-obatan seperti jamu dan suplemen. Sama seperti saham lain yang terafiliasi dengan Bentjok, SIMA masuk saham gocap.

(dhf/dhf)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular