Harga CPO Meroket Lagi, Tapi Awas PHP Nih!
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) kembali naik tajam di sesi awal perdagangan Rabu (12/10/2022). Bagaimana tren harga CPO hari ini?
Mengacu pada Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan meroket 1,44% ke MYR 3.745/ton pada pukul 07:47 WIB.
Lalu, bagaimana prediksi harga CPO hari ini?
Analis komoditas Reuters, Wang Tao menilai bahwa harga CPO akan menguji titik support di MYR 3.652/ton. Namun, jika harga CPO diperdagangkan di bawah titik tersebut, maka akan membuka peluang penurunan ke MYR 3.570/ton.
Pada Selasa (11/10), minyak sawit berjangka Malaysia berakhir anjlok 3,78% ke MYR 3.692/ton (US$ 790,41/ton) dan mengakhiri reli selama tujuh hari beruntun karena persediaan CPO Malaysia pada akhir September 2022 membengkak dan adanya ekspor CPO Malaysia yang melambat pada awal bulan ini.
Malaysian Palm Oil Board (MPOB) melaporkan bahwa persediaan CPO Malaysia pada akhir September 2022 naik 10,5% dari bulan sebelumnya menjadi 2,32 juta ton dan menjadi posisi tertinggi dalam hampir tiga tahun.
Pendiri Palm Oil Analytics Sathia Varqa mengatakan bahwa persediaan CPO yang jauh lebih tinggi dari yang diharapkan tersebut karena persediaan dari bulan sebelumnya turut membebani.
Sementara Surveyor Kargo Intertek Testing Services mengumumkan ekspor CPO Malaysia pada periode 1-10 Oktober 2022, turun 17,3% dari periode yang sama pada bulan sebelumnya.
Namun, produsen utama CPO dunia yakni Indonesia melaporkan bahwa persediaan CPO pada akhir Agustus 2022 turun menjadi 4,04 juta ton dari 5,91 juta ton pada bulan sebelumnya karena ekspor CPO Indonesia melonjak, jika mengacu pada data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).
Varqa menilai bahwa tren harga CPO masih berada di pasar bearish tapi ditopang oleh dukungan dari kenaikan harga minyak mentah yang bullish, sehingga harga CPO masih dapat tertopang. Seperti diketahui, karakteristik CPO yakni kerap dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak saingan, karena mereka bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar di pasar nabati.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf)