Breaking News

Harga CPO 6 Hari Ogah Turun, Malah Melesat 3% Hari Ini!

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
06 October 2022 09:42
Ilustrasi Kelapa Sawit (CNBC Indonesia/Rivi Satrianegara)
Foto: Ilustrasi Kelapa Sawit (CNBC Indonesia/Rivi Satrianegara)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) melesat tajam di sesi awal perdagangan Kamis (06/10/2022). Artinya, harga CPO telah menanjak selama enam hari beruntun.

Mengacu pada Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan naik tajam 3,13% ke MYR 3.756/ton pada pukul 08:15 WIB.

Menanjaknya harga CPO selama enam hari, berhasil mendorong kenaikan hingga 12,39% secara mingguan. Secara bulanan, harga CPO juga menguat 1,79%, meski masih drop 22,54% secara tahunan.

Lantas, bagaimana prediksi harga CPO hari ini?

Teknis, analis komoditas Reuters Wang Tao menilai harga CPO hari ini diprediksikan akan diperdagangkan di kisaran MYR 3.824-3.919/ton, karena berada pada tren baik dari MYR 3.220/ton.

CPO 6 OKTSumber: Refinitiv

Pada Rabu (5/10), minyak sawit berjangka Malaysia ditutup naik 0,72% ke MYR 3.640/ton (US$ 786,35/ton) dan membukukan kenaikan selama lima hari beruntun.

Melansir Reuters, harga CPO sempat melonjak 5,4% di perdagangan kemarin, karena harga minyak kedelai dan minyak mentah diperdagangkan lebih mahal. Namun, kenaikan tersebut berumur pendek karena pasar global masih lesu.

Laju harga CPO biasanya kerap dipengaruhi oleh naik turunnya harga minyak saingan, ketika harga minyak kedelai naik maka harga CPO akan mengikuti karena mereka bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar di pasar nabati global. Harga kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) kemarin ditutup melesat 3%.

Selain itu, harga minyak mentah yang melesat turut menopang permintaan CPO, karena CPO menjadi lebih menarik untuk dijadikan bahan baku biodiesel. Pada perdagangan Rabu (5/10/2022) harga minyak Brent tercatat US$93,37 per barel, naik 1,7% dibandingkan harga penutupan kemarin. Sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate naik 1,4% menjadi US$87,76 per barel.

Namun, ketika katalis positif tersebut terjadi, persediaan CPO di pasar nabati yang masih membengkak menjadi pemberat kenaikan harga CPO. Survei Reuters menunjukkan bahwa persediaan CPO Malaysia pada akhir September 2022 diprediksikan akan membengkak 8% dari bulan sebelumnya menjadi 2,27 juta ton. Angka tersebut menjadi yang terbesar hampir tiga tahun.

Sementara, produksi di proyeksi naik 2% menjadi 1,76 juta ton, sedangkan nilai ekspor diprediksikan naik 8% ke 1,41 juta ton. Sehingga masih ada gap antara produksi dan angka ekspor di Malaysia.

Maka dari itu, kenaikan harga CPO pada perdagangan kemarin terbatasi, meski katalis positif terjadi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Sawit Sumringah Nih, Harga CPO Mulai Naik Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular