
Bahaya... The Great Inflation Mengancam! Persiapkan Diri Anda

Dulu krisis energi yang menimpa AS terjadi akibat embargo Arab Saudi pasa 1973. Mengakibatkan lonjakan harga gas dan bensin yang tak lagi masuk logika. Sekarang, tak hanya Amerika, dunia dibikin meriang gara-gara obsesi berlebihan Vladimir Putin atas Ukraina.
Krisis energi membuat biaya hidup makin mahal, karena harga barang dan jasa terkerek naik. Inflasi terjadi akibat tekanan biaya atau cost push inflation, sementara pendapatan tetap begitu-begitu saja karena perusahaan juga sedang kesulitan mengatur budget pengeluaran.
Tekanan inflasi akibat krisis energi tidak hanya datang dari domestik. Ada yang namanya imported inflation, yaitu tekanan inflasi akibat barang-barang impor naik.
Contoh saja, catatan impor non migas yang selalu menempatkan bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebagai top imported goods. Harga barang di dalam negeri yang diproduksi memakai bahan baku ini dipastikan naik, karena harga bahan baku sudah naik oleh adnyaa komponen biaya energi tinggi dalam pembuatannya. Pada Juli lalu nilai impornya mencapai US$ 2,57 miliar, naik 28,21% secara year-on-year.
Periksa kembali bisnis anda, baik UMKM ataupun perusahaan besar, berapa besarkah ketergantungan bahan baku dari impor. Perhatikan, seberapa loyal dan elastis harga produk anda di mata konsumen.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mum/mum)[Gambas:Video CNBC]