
Dari Akuisisi INDY Hingga Keuntungan Mendadak GIAA Rp 57 T

BUMN Karya Masih 'Sakit-sakitan' Gegara Dua Hal Ini
Perusahaan di sektor konstruksi termasuk BUMN karya, saat ini masih mengalami tantangan berat dalam jangka menengah. Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi kinerja perusahaan karya, yaitu pelunasan utang yang menggunung dan penurunan jumlah kontrak baru.
"Pasca Covid, ada 2 isu, pertama dari sisi leverage utang mereka yang tinggi, yang kedua karena jumlah kontrak-kontrak baru menurun," kata Tiko di Kementerian BUMN Jakarta, dikutip Kamis (29/9/2022).
Tiko mengungkapkan, akan segera dilakukan perbaikan untuk menghadapi tantangan tersebut. Dalam hal ini, pemerintah akan menyuntikkan modal sebesar Rp 3 triliun untuk PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) setelah sebelumnya sebesar Rp 10 triliun.
Gelap! Risiko Investasi Pendek-Panjang Indonesia Naik Semua
Tingkat premi risiko investasi atau yang lazim disebut credit default swap (CDS) untuk lindung nilai investasi di Indonesia naik signifikan, dan tak tanggung tanggung semua tenor memecahkan rekor tertingginya. Level CDS tenor dua, lima dan sepuluh tahun melejit di angka tertinggi lebih dari 28 bulan.
Data Refinitiv kemarin menunjukkan, hanya dalam dua pekan CDS tenor dua tahun Indonesia berada di angka 83.370, meroket 115%. Adapun CDS tenor lima tahun berada pada level 162, naik 55% dan CDS tenor 10 tahun melompat 39% menuju 223.697. Semakin pendek berinvestasi di Indonesia, maka semakin tinggi pula premi risiko atau biaya lindung nilai atas potential loss.
CDS adalah produk derivatif berupa kontrak keuangan yang memungkinkan investor untuk menghilangkan atau mengurangi risiko bisnis nya kepada pihak lain, dengan membayar premi sesuai pada angka yang disepakati. Dalam hal ini, angka-angka level CDS itulah yang merupakan fair value di pasar internasional untuk Indonesia.
IFG Butuh PMN Rp 6 T di 2023, Buat Apa Sih?
PT Indonesia Financial Group (IFG) berharap agar mendapat suntikan dana melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2023. Adapun dana tersebut akan dialokasikan ke anak usahanya di bidang asuransi yakni PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan PT Jamkrindo.
Direktur Bisnis PT IFG, Pantro Pander Silitonga menjelaskan bahwa PMN dibutuhkan untuk mendukung Askrindo dan Jamkrindo, terutama dalam melakukan penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sesuai dengan target KUR 2023.
Menurut dia program KUR berperan penting dalam menstimulasi ekonomi dengan mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memperoleh kredit modal kerja dari Bank. Di mana jika UMKM meminta pinjaman tanpa melalui KUR besar kemungkinan UMKM tidak dapat memenuhi syarat dari bank.
"Kalau kita melihat di sini realisasi KUR dan target ke depan sangat signifikan. Di 2019 total KUR yang disalurkan Rp 138 triliun dan 2020 naik menjadi Rp 198 triliun. Kalau diperhatikan 2020-2021 di mana kita mengamati masa pandemi dan perekonomian Indonesia mengalami penurunan GDP tetapi kita lihat justru kredit KUR mengalami peningkatan signifikan," kata dia dalam diskusi PMN BUMN, Untuk Apa Sih?, Kamis (29/9/2022).
(RCI/dhf)