
Dari Akuisisi INDY Hingga Keuntungan Mendadak GIAA Rp 57 T

Ini Daftar 35 Perusahaan yang Siap IPO, Ada Afiliasi BUMN
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan, per tanggal 27 September 2022 ada sebanyak 35 perusahaan yang masuk dalam pipeline pencatatan saham alias yang berencana menggelar Initial Public Offering (IPO).
"Dari 35 calon perusahaan tercatat dalam pipeline pencatatan saham, terdapat perusahaan afiliasi BUMN," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan bursa, dikutip Kamis (29/9/2022).
Nyoman mengatakan, dari 35 calon perusahaan tercatat yang berada dalam pipeline pencatatan saham tersebut, beberapa di antaranya bergerak pada sektor energi, teknologi, dan keuangan yang menargetkan emisi lebih dari Rp 1 triliun.
Tiba-tiba Garuda Indonesia Untung Rp 57 T, Kok Bisa?
Maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) telah mampu meraih laba sebesar US$ 3,81 miliar atau setara dengan Rp 57 triliun pada semester I-2022 dari yang sebelumnya rugi akibat himpitan utang.
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, menyebut capaian laba tersebut karena adanya pembalikan liabilitas atau kewajiban karena disetujuinya perdamaian dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
"Hari ini ada beberapa terima berita, Garuda mencetak laba Rp 57 triliun sebenarnya laba buku karena itu ada pembalikan dari liabilities setelah PKPU kemarin," ujarnya dalam konferensi pers di gedung BUMN Jakarta, Rabu (28/9/2022).
Pada Desember 2020 tercatat laba bersih Garuda minus US$ 2,2 miliar, lalu pada Desember 2021 tercatat minus US$ 4,16 miliar. Lalu pada Maret laba masih tercatat minus US$ 1,36 miliar. Per Juni 2022 Garuda membukukan laba bersih US$ 3,81 miliar.
Laba Bersih BUMN Meroket 838,2% Jadi Rp 124,7 T di 2021
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan laba bersih total seluruh perusahaan BUMN tahun 2021 meningkat menjadi Rp 124,7 triliun atau naik 838,2% dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp 13,3 triliun.
Melonjaknya laba bersih didukung oleh pertumbuhan penjualan, perbaikan margin operasi, penurunan beban bunga akibat restrukturisasi dan penurunan kerugian kurs, yang pada akhirnya memberikan kontribusi positif pada laba.
Sementara itu, pendapatan konsolidasi tahun 2021 meningkat menjadi Rp 2.292,5 triliun, atau tumbuh 18,8% dibandingkan tahun 2020.
"Artinya angka ini sangat signifikan kalau dibandingkan dengan APBN negara yang sebesar Rp 2.500 triliun," kata Erick dalam konferensi pers di gedung BUMN Jakarta, Rabu (28/9/2022).
Saham GGRM Gak Ngepul Lagi, Ditutup Longsor Hari Ini
Harga saham emiten rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) ditutup melemah cukup dalam pada perdagangan hari ini, Kamis (29/9/2022).
Harga saham GGRM melemah 4,82% dan ditutup di Rp 23.225/unit. Di awal perdagangan harga saham GGRM dibuka di zona hijau di Rp 24.525/unit.
Secara harian, harga saham GGRM ditransaksikan di kisaran Rp 23.200-24.800 per unit untuk hari ini.
Volume perdagangan mencapai 1,62 juta saham dengan frekuensi transaksi sebanyak 2.355x dan nilai transaksi mencapai Rp 38,6 miliar.
Dengan penurunan tersebut, kini nilai kapitalisasi pasar GGRM menjadi Rp 44,69 triliun. Secara valuasi, saham GGRM ditransaksikan dengan rasio Price to Earnings (PER) 23,37x.
(RCI/dhf)