
Full Senyum! Harga Perak Bangkit 1%

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia berusaha bangkit setelah dalam dua hari turun 6,5% secara point-to-point (ptp).
Pada Selasa (27/9/2022) pukul 11.30 WIB harga perak dunia di pasar spot tercatat US$18,52 per ons, naik 1% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Perak dunia menguat didukung oleh nilai tukar dolar Amerika Serikat melandai setelah mencapai puncak tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Indeks dolar (yang mengukur Greenback terhadap enam mata uang utama) tercatat 113,67, turun 0,38% dari puncaknya.
Dolar yang melemah menjadi sentimen positif bagi perak yang dibanderol dengan Greenback karena lebih murah bagi pemegang mata uang lain.
Harga perak sempat terpuruk karena Kebijakan moneter yang ketat mendorong dolar AS untuk melaju. Pada Rabu lalu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia, bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) memutuskan untuk kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin (bp) menjadi 3% - 3,25%, serta menegaskan sikap agresifnya.
Bahkan ketika pelaku pasar memperkirakan Fed akan memangkas suku bunga acuan tahun depan, proyeksi FOMC justru sebaliknya. Tahun depan mereka masih berpotensi kembali menaikkan suku bunga acuan.
The Fed kini melihat suku bunga akan mencapai 4,6% (kisaran 4,5% - 4,75%) di tahun depan. Artinya, masih akan ada kenaikan 150 basis poin dari level saat ini.
Kenaikan suku bunga meningkatkan biaya peluang memegang perak sebagai aset tanpa memberikan imbal hasil. Sehingga perak kurang dilirik di era suku bunga tinggi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras) Next Article Anjlok Hampir 2%, Harga Perak Terendah dalam 3 Bulan