Harga Nikel Melonjak 1,5% Jelang Pengumuman The Fed

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Rabu, 21/09/2022 17:50 WIB
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia melesat pada perdagangan hari ini jelang pengumuman kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat, The Fed.

Pada Rabu (21/9/2022) pukul 15.45 WIB harga nikel dunia tercatat US$25.350 per ton, melonjak 1,55% dibandingkan harga penutupan kemarin.


China, konsumen logam terbesar di dunia, mulai melonggarkan beberapa peraturan ketat dalam upaya menahan penularan virus Corona (Coronavirus Disease2019/Covid-19 yang telah merugikan pertumbuhan ekonomi dan permintaan logam di negara tersebut.

Otoritas lokal di kota Chengdu, China barat daya, mengumumkan rencana untuk membuka kembali aktivitas ekonomi dan sosial "secara tertib" mulai Senin setelah lebih dari dua minggu penguncian dan pembatasan ketat lainnya.

Selain itu, pusat komersial China Shanghai pada hari Selasa mengumumkan delapan proyek infrastruktur dengan total investasi CNY 1,8 triliun, untuk menghidupkan kembali ekonomi yang terkena dampak gelombang baru Covid-19.

China adalah konsumenterbesarnikeldi dunia sebesar 1,31 juta ton pada 2020, mengacu data Statista. Sehingga permintaan dariChinamemiliki pengaruh terhadap laju harganikel.

Kenaikan harga nikel dibatasi oleh The Fed dijadwalkan akan mengumumkan kebijakan moneternya terutama terkait suku bunga acuan Kamis dini hari waktu Indonesia.

Berdasarkan perangkat CME FedWatch, peluang kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 75 bp menjadi 3,00% - 3,25% adalah 84,0%. Sementara peluang kenaikan suku bunga acuan sebesar100 bp menjadi 3,25% - 3,50% adalah 16%.

Kenaikan suku bunga membuat nilai tukar Paman Sam menguat. Dolar indeks (yang mengukur Greenback dengan enam mata uang utama) mencapai rekor tertinggi dalam 20 tahun terakhir menjadi 110,267.

Penguatan dolar menjadi sentimen negatif bagi nikel yang dibanderol dengan Greenback karena membuatnya lebih mahal bagi pemegang mata uang lain. Permintaan turun, harga pun mengikuti.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)