
Wanaartha Life Kesulitan Bayar Kewajiban, Nasib Dana Nasabah?

Jakarta, CNBC Indonesia - Silang sengkarut Wanaartha Life belum terurai. Skema perbaikan yang diajukan manajemen anyar juga berulang kali mendapat penolakan dari otoritas terkait.
Pada saat yang sama, nasabah juga meminta Wanaartha melakukan pelunasan kewajibannya dengan skema tertentu. Manajemen pun buka suara terkait masalah yang tengah dihadapi.
"Intinya, Wanaartha butuh injeksi modal, sih," ujar Direktur Utama Wanaartha Adi Yulistanto kepada CNBC Indonesia belum lama ini.
Wanaartha di bawah arahan manajemen baru saat ini memang tengah mencari investor baru. Proses penjajakannya bahkan dikabarkan sudah lebih dari 50%.
Diharapkan, investor baru nanti mampu menyelesaikan persoalan gagal bayar yang tengah dihadapi saat ini.
Senin, nasabah Wanaartha Life mendatangi kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Mereka diundang untuk menyampaikan aspirasi sekaligus dipertemukan dengan manajemen Wanaartha yang baru.
Namun sayang, pertemuan itu tidak menghasilkan solusi. Hal ini setidaknya disampaikan oleh salah satu nasabah yang mengikuti pertemuan tersebut.
"Nggak ada solusi. Hanya pertemuan saja menyampaikan aspirasi," kata salah satu Nasabah Wanaartha, Freddy kepada CNBC Indonesia, Senin (19/9/2022).
Freddy juga menjelaskan kalau nasabah juga meminta Wanaartha melakukan pelunasan kewajibannya dengan skema tertentu.
"Kita harap dibikin skala prioritas yang Rp 100 juta dibayar dulu. Setelah selesai baru yang Rp 500 juta. Karena nilai polis terendah kan Rp 100 juta. Misal, kalau ada itikad baik dari pemegang saham pengendali bayarlah yang Rp 100 juta itu, satu atau dua bulan berikutnya Rp 500 juta-Rp 1 miliar, berikutnya Rp 1 miliar-Rp 5 miliar. Kan, orang sehat perlu makan dan biaya hidup," terang salah satu perwakilan nasabah Freddy kepada CNBC Indonesia belum lama ini.
Ia menambahkan, ada juga ide yang terlontar dari nasabah, kalau bisa dibuat skema pembayaran dari pemegang saham pengendali, bukan penjualan produk. "Kami ini penumpang di kapal pesiar yang perahunya hampir tenggelam. Sebaiknya penyelamatan dilakukan oleh para penumpang terlebih dahulu," imbuhnya.
Menurut Freddy, saat ini dana yang ada di Wanaartha senilai Rp 11 miliar. Dana tersebut merupakan kupon bunga uang jaminan Wanaartha per tahun yang digunakan untuk biayai operasional perusahaan dan membayar nasabah prioritas yang sakit dan lansia.
"Kalau bisa bayar gaji karyawan kenapa nggak bisa bayar hak nasabah. Kita juga minta diprioritaskan, bukan kontrak yang berlaku saat ini ya. Orang yang nggak sakit kan butuh biaya," ungkapnya.
Freddy mengungkapkan lebih jauh, pihak Wanaartha pun dalam menjalankan kontrak pembayaran dengan nasabah sakit dan lansia tidak sepenuhnya terlaksana. Dalam kontrak tertera pembayaran sejumlah Rp 25 juta bagi nasabah sakit dan lansia. Namun, kenyataannya hanya dibayar Rp 3 juta dengan alasan banyak yang mengajukan.
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengumuman, Bos Wanaartha Mau Ngumpulin Nasabah! Ada Apa?