BSI Rights Issue Rp 5 T Hingga Wanaartha Cari Investor Baru

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
21 September 2022 07:48
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

6. Begini Cara BEI Ajak Centaur, Unicorn & Decacorn IPO di Bursa

Bursa Efek Indonesia (BEI) terus aktif mengajak startup asli Indonesia untuk melantai di Bursa.

I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan BEI mengatakan melalui IDX Incubator aktif bertemu dengan centaur, unicorn maupun decacorn dalam kegiatan one on one meeting maupun dalam kegiatan workshop mengenai go public.

"Selain itu, BEI juga aktif bertemu Venture Capital (VC) dan turut hadir pada kegiatan yang diselenggarakan oleh VC untuk menjembatani calon perusahaan tercatat (khususnya potential startup) agar mendapatkan pendanaan sebagai bridging fund sebelum melakukan proses IPO," jelasnya kepada wartawan bursa, Selasa (20/9/2022).

Untuk diketahui, status unicorn dapat disandang oleh startup yang memiliki valuasi di atas US$ 1 miliar (Rp 14,97 triliun), sedangkan decacorn yakni sebutan bagi startup dengan valuasi di atas US$ 10 miliar (Rp 149,75 triliun). Sedangkan Centaur untuk yang valuasinya di atas US$ 100 juta (Rp 1,49 triliun).

Adapun hingga tanggal 19 September 2022, terdapat 29 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari 29 perusahaan tersebut, lima di antaranya bergerak di Sektor Technology.

"Dari 29 calon perusahaan tercatat tersebut, beberapa di antaranya menargetkan emisi lebih dari Rp 1 triliun, antara lain pada sektor Energy, Technology, dan Financials," jelasnya.

7. BSI Rights Issue Rp 5 T, Bank Mandiri Jadi Pemilik Mayoritas

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atawa BSI akan segera melakukan rights issue. Direktur Utama BSI Heri Gunardi mengatakan, dana segar yang diharapkan melalui aksi korporasi tersebut senilai Rp 5 triliun melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

"Terkait penggunaan rights issue Rp 5 triliun kami gunakan HMETD. Jadi, pemegang saham, yakni Mandiri, BNI, BRI memiliki hak lebih dahulu. Kalau tidak membeli, maka baru ditawarkan ke publik," ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR-RI, Selasa (20/9/2022).

Heri menyebut, dana hasil rights issue akan digunakan untuk pengembangan bisnis perusahaan dalam mendorong pertumbuhan pembiayaan dalam mencapai target. "Akan digunakan untuk ekspansi bisnis. Pertumbuhan pembiayaan kita tinggi targetnya. CAR 17, sekian menuju CAR ke 22 % belum mampu ke 25%, tapi ke depan akan kejar ke situ," tuturnya.

BSI akan meminta persetujuan pemegang saham terkait aksi korporasi ini dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 23 September 2022, pukul 14.00 WIB di Wisma Mandiri 1 Lantai 11, Jl M.H. Thamrin Kav. 5 Jakarta 10350.

8. Nggak Takut Perang, Mayora (MYOR) Ekspansi ke Rusia

PT Mayora Indah Tbk (MYOR) menjalin kerjasama penjualan dengan enam perusahaan di luar negeri. Keenamnya merupakan perusahaan afiliasi, termasuk perusahaan di Rusia.

Sekretaris Perusahaan Mayora Indah Yuni Gunawan dalam keterbukaan informasi menyebutkan, hal ini harus dilakukan sebagai langkah adaptasi setelah melalui masa pandemi dan menghadapi gejolak politik luar negeri yang terjadi.

"Kami lakukan untuk memperlebar pangsa pasar dan memperkokoh merek dagang hasil produksi PT. Mayora Indah Tbk (Perseroan), maka Perseroan bekerja sama dengan perusahaan yang mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan," ungkap Yuni, Selasa (20/9/2022).

Adapun keenam perusahaan tersebut adalah sebagai berikut.

1 Inbisco Singapore Pte. Ltd, Singapore. Sebagai induk dari Star Premium Trading & Marketing Srv. LLC, Rusia dan Mayora Middle East DWC LLC, UAE

2 Star Premium Trading & Marketing Srv. LLC, Rusia Sebagai distributor Perseroan di Rusia

3 Mayora Middle East DWC LLC, UAE Sebagai "marketing service" yang membantu mempromosikan produk produk Perseroan di wilayah Timur Tengah

4 Mayora Singapore Pte.Ltd, Singapore Sebagai induk dari Inbisco Singapore Pte.Ltd, Singapore

5 Danish Speciality Foods CPH DK ApS, Denmark Sebagai pemilik merek Danisa Butter Cookies

6 Danish Speciality Foods AAL DK A/S, Denmark Sebagai produsen Danisa Butter Cookies

"Sifat dari hubungan afiliasi dengan Perseroan adalah adanya persamaan kepemilikan saham dengan Pemegang Saham Utama dan Komisaris Utama Perseroan," rinci Yuni.

9. Bank Bisnis Ganti Nama Jadi Krom Bank, Saham Lompat 6,3%

PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Kamis (15/9/2022) memutuskan untuk mengganti nama menjadi PT Krom Bank Indonesia Tbk, yang bergerak dalam bidang aktivitas keuangan dan asuransi.

Adapun kegiatan usaha Krom Bank meliputi banyak hal, termasuk di antaranya Bank Umum Konvensional mencakup kegiatan usaha bank secara konvensional, meliputi penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya, serta menyelenggarakan kegiatan jasa dalam sistem pembayaran.

Lalu, Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) mencakup kegiatan yang berkaitan dengan penyediaan jasa pembayaran kepada pengguna akhir (end user) jasa layanan Sistem Pembayaran (SP) pada sisi front end, yang mencakup aktivitas antara lain: menampilkan informasi sumber dana; menginisiasi transaksi/acquiring (dompet elektronik, acquirer dan payment gateway); menerbitkan instrumen/akun pembayaran; layanan remitansi/transfer dana.

Serta, masih banyak jenis-jenis kegiatan usaha lainnya termasuk melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, Perusahaan Efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang.

10. BEI Sebut Sudah Ada 44 Emiten Baru Himpun Dana IPO Rp 21,8 T

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat hingga tanggal 20 September 2022 telah ada 44 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI, dengan dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp 21,8 triliun.

I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan BEI mengatakan dengan mempertimbangkan jumlah perusahaan pada pipeline pencatatan saham, BEI berharap jumlah pencatatan saham pada tahun ini dapat melampaui pencapaian pada tahun lalu.

Hingga tanggal 19 September 2022, terdapat 29 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari 29 calon perusahaan tercatat tersebut, beberapa di antaranya menargetkan emisi lebih dari Rp 1 triliun.

"Antara lain pada sektor Energy, Technology, dan Financials. Adapun nama-nama perusahaan yang masih dalam pipeline belum dapat kami sampaikan, sampai dengan perusahaan tersebut mendapatkan ijin publikasi dari OJK," jelasnya kepada wartawan bursa, Selasa (20/9/2022). 

(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular