Update Merger Telkomsel-Indihome Hingga Garuda Dapat Rp 725 M

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
Senin, 19/09/2022 07:45 WIB
Foto: Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ambruk nyaris 2% pada perdagangan Jumat (16/9/2022). Kejatuhan ini tak lepas dari bursa saham regional yang juga ambles karena investor masih cenderung khawatir dampak dari inflasi global yang masih meninggi.

Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup ambruk 1,87% ke posisi 7.168,87. IHSG keluar jauh dari zona psikologisnya di 7.300 dan kini berada di zona psikologis 7.100.

Bagaimana dengan awal pekan ini? Yuk simak kabar emiten sebelum memulai perdagangan Senin (19/9/2022):


1. Sssttt... Ada Bocoran Soal Dividen Telkom (TLKM) Nih!

PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) berkomitmen untuk terus membagikan dividen. Perusahaan juga menargetkan untuk tidak absen membagikan dividen demi tetap memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.

"Kami bahkan beberapa kali memberikan dividen spesial. Pay out ratio mencapai 85% dari laba bersih," ujar Direktur Keuangan Telkom Indonesia, Heri Supriadi, Jumat (16/9/2022).

Meski begitu, bukan berarti 85% itu menjadi jaminan pay out ratio tahun depan. Secara umum, TLKM membagikan dividen sekitar 60%-70% dari laba bersih.

Pasalnya, TLKM juga perlu mempertimbangkan bisnis. "Kalau memang ada kelebihan cash, kami pasti investasikan ke bisnis lain," imbuh Heri.

Untuk tahun buku 2021, TLKM membagikan dividen Rp 14,86 triliun atau setara 60% dari laba bersih.

Selain dividen, pemegang saham juga memutuskan untuk mengalokasikan sisa laba bersih sebesar Rp 9,90 triliun sebagai laba ditahan atau mencerminkan sebesar 40% dari total laba bersih TLKM tahun 2021.

2. Begini Penjelasan Semen Indonesia Caplok Semen Baturaja

Emiten semen milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) memastikan akuisisi PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) akan terealisasi akhir tahun ini.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SIG, Andriano Hosny Panangian mengatakan akuisisi ini jadi milestone dan jadi portofolio yang penting baik bagi pemerintah maupun juga perseroan.

"Konsolidasi ini bisa menjadi sinergi dan hingga saat ini rencana masih berjalan baik alias on track. Perpindahan capital market akan dimulai akhir Oktober hingga November dan selesai pada Desember," jelas Hosny dalam Pubex Live, jumat (16/9/2022).

Hingga akhir tahun, selain masalah konsolidasi dengan Semen Baturaja, perseroan terus berupaya menciptakan peluang melalui pengembangan diversifikasi produk dan layanan dalam rangka mengokohkan posisi sebagai penyedia solusi bahan bangunan yang berkelanjutan.

"Selain menguasai pangsa pasar semen domestik terbesar, kini SIG memiliki variasi produk turunan semen yang memiliki rentang spesifikasi lengkap serta solusi layanan pendukung, untuk memenuhi persyaratan kondisi bangunan sesuai kebutuhan pelanggan di mana pun berada," kata Hosny.

3. Marketing Sales Alam Sutera Baru Rp 1,9 T, Yakin On Track

Emiten properti PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) hingga akhir Agustus mencatatkan marketing sales Rp 1,9 triliun dari target Rp 3,4 triliun hingga akhir tahun.

Tidak heran Joseph Sanusi Tjong, Direktur Utama ASRI menyebutkan marketing sales tahun ini menjadi tantangan tersendiri. Meski demikian, ASRI belum akan merevisi target marketing sales tahun ini.

"Masih jadi tantangan untuk bisa sampai Rp 3,4 triliun dan butuh upaya besar, oleh karena itu kami akan berupaya, termasuk meluncurkan produk-produk baru. Tapi target kita masih bisa on track, ini yang kita harapkan," jelas Joseph dalam Public Expose Live 2022, Jumat (16/9/2022).

Penjualan rumah dan tanah residensial masih menjadi kontributor utama terhadap total marketing sales per Agustus 2022. Perseroan membukukan total pendapatan sebesar Rp 1,95 triliun pada semester pertama tahun 2022, meningkat 76,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp 1,1 triliun.

Adapun komposisi total pendapatan di semester pertama tahun 2022, disumbang oleh real estate sebesar Rp 1,67 triliun atau sebesar 85,7% dari penjualan. Dengan rincian, tanah sebesar Rp 546,8 miliar, rumah dan ruko sebesar Rp 573,2 miliar, dan apartemen Rp 553,5 miliar.

Selanjutnya, Jasa Hospitaliti, Prasarana, Pariwisata, dan usaha lainnya sebesar Rp 280,3 miliar atau sebesar 14,3% dari penjualan.

4. Rupanya Ini Penyebab Laba Sampoerna Agro Turun di Q2-2022

PT Sampoerna Agro (SGRO) Tbk mencatat total penjualan sepanjang semester pertama 2022 sebesar Rp 2,6 triliun. Angka tersebut menurun 2% dibandingkan tahun 2021. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan dari CPO yang menjadi penyumbang pendapatan terbesar.

Direktur Utama Budi Halim mengatakan, penurunan tersebut karena dampak dari kondisi cuaca yang kurang mendukung pada kuartal pertama 2022 yang menyebabkan total produksi Tandan Buah segar (TBS) turun sebesar 19% yoy menjadi 787 ribu ton di paruh pertama tahun ini.

Pendapatan dari CPO turun 6% yoy akibat volume penjualan CPO yang lebih rendah. Di sisi lain, minyak inti mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 32% yoy, ditopang oleh penguatan harga rata-rata inti sawit.

"Kita lihat memang di awal tahun cuaca curah hujan tinggi. Tapi di semester II ini produksi capai peaknya sehingga hasil panen lebih tinggi. Sehingga estimasi akhir tahun kita perkiraan produksi CPO 4-6% dari tahun 2021," ujarnya, dalam Public Expose yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (16/9/2022).

Namun, penjualan terbesar ketiga, yaitu kecambah perseroan dengan merk dagang DxP Sriwijaya berhasil menduduki pangsa pasar di posisi kedua terbesar di Indonesia. Penjualan dari DxP Sriwijaya pada paruh pertama tahun ini sebesar Rp 84 milyar, atau sekitar 3% dari total penjualan konsolidasian.

Penjualan dari DxP Sriwijaya tahun ini mengalami kenaikan 15% secara tahunan yang didorong oleh peningkatan volume penjualan sebesar 17% yoy menjadi 10 juta butir kecambah.

Ia menyebut, kondisi cuaca yang mendukung telah meningkatkan kegiatan panen perseroan pada kuartal kedua tahun 2022, sehinga menghasilkan produksi TBS yang lebih baik.

"Total produksi TBS, termasuk pembelian dari pihak eksternal pada kuartal II mencapai 462 ribu ton, atau meningkat 42% secara kuartalan, tetapi lebih rendah 2% yoy dibandingkan tahun sebelumnya. Akan tetapi, dampak dari kondisi cuaca yang kurang mendukung di kuartal I-2021 menyebabkan total produksi TBS turun sebesar 19% yoy menjadi 787 ribu ton di semester 1 tahun ini," tuturnya.

5. Garuda Indonesia Dapat Sokongan Dana, Bye-bye Kiamat Pesawat?

Maskapai penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menjalin kerja sama dengan PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA) dengan skema Fasilitas Pembiayaan Restorasi Armada Dengan Skema Bagi Hasil. Fasilitas pembiayaan dengan nilai hingga Rp 725 miliar akan berlangsung selama 5 tahun.

Kerja sama itu akan diimplementasikan bertahap pada sejumlah rute, diantaranya Jakarta- Surabaya-Jakarta, Jakarta-Makassar-Jakarta serta Jakarta-Jayapura-Jakarta.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, kerja sama tersebut merupakan bentuk komitmen Garuda Indonesia mengoptimalkan transformasi kinerja di tengah momentum pemulihan ekonomi nasional. Dengan peningkatan aksesibilitas layanan penerbangan yang aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia.

"Pandemi Covid-19 yang telah terjadi selama lebih dari 2 tahun ini tidak dapat dipungkiri telah membawa industri penerbangan menghadapi berbagai tantangan kinerja operasional, termasuk keterbatasan jumlah armada yang berada dalam kondisi siap beroperasi (serviceable)," kata Irfan dalam keterangan tertulis dikutip Sabtu (17/9/2022).

"Sebelumnya armada tersebut sempat tidak beroperasi di tengah proses restrukturisasi kewajiban usaha, termasuk negosiasi bersama lessor," tambahnya.

Pembiayaan dalam kerja sama ini digunakan untuk mendukung percepatan pemulihan kinerja perusahaan, khususnya lini operasional penerbangan yang akan dioptimalkan untuk restorasi armada dan pemeliharaan spare part pesawat. Seperti engine, APU, shipping part, dan berbagai komponen pesawat lainnya yang dioperasikan oleh perusahaan guna mendukung kelancaran operasional Garuda Indonesia.

6. BBRI Jadi Saham Big Cap Keuangan Terbaik 2022

Kepercayaan investor terus tumbuh seiring performa kinerja bisnis PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang semakin positif. Hal itu membuat BRI meraih penghargaan "Saham Terbaik 2022 Kategori Big Cap (Kapitalisasi Pasar di Atas Rp 10 Triliun) Sektor Keuangan".

Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu mengatakan, Perseroan senantiasa menjaga kepercayaan investor dengan terus menjaga pertumbuhan bisnis yang baik dan yang berkelanjutan. Hal ini juga didukung oleh kondisi pemulihan ekonomi di segmen UMKM yang berimplikasi positif terhadap kinerja keuangan BRI.

"Kami terus berupaya menjaga dan meningkatkan kepercayaan pemegang saham. Hal ini sejalan dengan transformasi yang tengah kami jalankan dalam blueprint BRIVolution 2.0 di mana BRI telah menetapkan visi untuk menjadi The Most Valuable Banking Group in South-East Asia & Champion of Financial Inclusion. Penghargaan ini menjadi momentum bagi BRI untuk terus meningkatkan kinerja dan mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan," ucap Viviana, Sabtu (17/9/2022).

Sebagai salah satu saham blue chip, BBRI memiliki basis investor yang kuat dan terus tumbuh. Saat ini sebanyak 23% dari jumlah investor yang berinvestasi di saham bluechip (market cap di atas Rp 100 Triliun) merupakan pemegang saham BRI.

7. ABBM Kuasai 30% Saham Emiten Tambang Batu Bara Sinar Mas

Emiten jasa pertambangan PT ABM Investama Tbk (ABMM) melalui anak usahanya, merampungkan pembelian 30% saham emiten batu bara Grup Sinar Mas, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS). Perseroan memutuskan untuk berpartisipasi dalam proses Lelang yang dilakukan oleh GMR untuk membeli 30% saham GMR di GEMS.

Pada tanggal 31 Agustus 2022, Perseroan ditetapkan sebagai pemenang lelang dan sehubungan dengan penetapan Perseroan sebagai pemenang Lelang, Perseroan, RJR dan Penjual telah menandatangani Perjanjian sehubungan dengan Transaksi Pembelian Saham untuk melakukan pembelian 1.764.705.900 saham atau setara dengan 30% modal ditempatkan dan modal disetor GEMS yang tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dari Penjual

"Pada tanggal 15 September 2022, Perseroan dan RJR telah memenuhi seluruh persyaratan pendahuluan dan RJR secara efektif telah menyelesaikan Transaksi Pembelian Saham," jelas keterbukaan informasi, Jumat (16/9/2022).

Adapun Penetapan Harga Pembelian Saham berdasarkan POJK 17/2020 yang disepakati untuk seluruh saham ditempatkan dan disetor GEMS adalah: US$ 420 juta atau setara dengan Rp 6,24 triliun dengan nilai Rp 3.536 per saham ditambah dengan pembayaran yang ditangguhkan.

Sehubungan dengan Transaksi Pembelian Saham, RJR telah memperoleh fasilitas pembiayaan dengan nilai sebanyak-banyaknya US$ 320 juta dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., sebagai mandated lead arranger and bookrunner, kreditur awal, agen fasilitas, agen jaminan dan bank rekening.

Alasan ABMM melakukan pembelian saham ini, merupakan bagian dari strategi usaha Perseroan untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis di seluruh ekosistem usaha di dalam grup ABM. Perseroan melihat potensi yang ada pada GEMS, denganaktivitas usaha GEMS sesuai dengan aktivitas usaha Perseroan.

Hal ini sejalan dengan misi Perseroan untuk terus berfokus pada integrasi yang efektif. Dengan pembelian saham di GEMS ini juga diharapkan akan meningkatkan nilai perusahaan dan menghasilkan pertumbuhan nilai secara bertahap, serta ruang lingkup sinergi yang meningkat bagi Perseroan.

8. Smelter Haltim Bakal Rampung Tahun Depan, ANTM Makin Cuan?

Perusahaan tambang milik negara, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) mengungkapkan, Proyek smelter Feronikel (FeNi) yang berlokasi di Maluku Utara masih berlangsung. Harapannya, proyek tersebut akan rampung pada 2023 mendatang.

"Mudah-mudahan bisa sesuai dengan skenario. Di 2023 kami sudah bisa start commissioning untuk smelter Haltim," kata Direktur Operasi dan Produksi I Dewa Wirantaya dalam Public Expose yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (16/6/2022).

Dewa mengatakan, saat ini Perusahaan Listrik Negara (PLN) masih menjalankan proses pasca penandatangan Perjanjian Jual Beli Tengara Listrik (PJBTL) pada April 2022 lalu. Harapannya, PLN sudah bisa menghantarkan daya listrik ke smelter Haltim pada akhir tahun ini. Sebab, pada akhir tahun lalu, proyek smelter tersebut sempat terkendala pasokan listrik.

Adapun proyek smelter ini akan memiliki kapasitas produksi sebesar 13.500 ton nikel untuk lini pertama per tahun. Setelah proyek tersebut rampung, nantinya, kapasitas produksinya akan mencapai 40.500 ton nikel per tahun.

Selain itu, Dewa menambahkan, perseroan juga sedang mempercepat refractory monolithic untuk pembangunan. Harapannya pada November mendatang material brick refractory juga bisa terkirim.


(vap/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Menguat, Pasar Modal RI Masih Jadi Pilihan Investor

Pages