
Harga CPO Tergelincir 2 Hari Beruntun, Bursa Malaysia Libur

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup untuk memperingati Hari Malaysia untuk merayakan pembentukan federasi Malaysia dan akan dibuka kembali pada Senin 19 September 2022.
Harga komoditas minyak kepala sawit mentah (crude palm oil/CPO) Malaysia pada Kamis (15/9) berakhir ambles 2,9% menjadi MYR 3.724/ton atau US$ 825,94/ton dan menjadi penurunan harga CPO selama dua hari beruntun.
Di sepanjang pekan ini, harga CPO naik 5,17%. Namun, di sepanjang bulan ini, harga CPO drop 10,95% dan ambles 12,6% secara tahunan.
CPO terbebani oleh terkoreksinya harga minyak saingan, karena mereka bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar di pasa nabati global. Sehingga ketika harga minyak kedelai turun, maka harga CPO juga terkerek turun. Harga minyak kedelai di Dalian berakhir ambles 1,5% pada Kamis (14/9).
Selain itu, Dewan Minyak Sawit Malaysia mengumumkan pada Kamis (14/9) bahwa Malaysia akan tetap mempertahankan pajak ekspor pada Oktober 2022 untuk CPO sebesar 8%.
Pemerintah Malaysia juga menaikkan harga referensi CPO menjadi US$ 890/ton atau sekitar MYR 4.033,51/ton untuk periode Oktober 2022, dari sebelumnya US$ 862,2/ton pada bulan sebelumnya. Sehingga akan meningkatkan pajak yang harus dibayar oleh pembeli.
Sementara itu, produsen CPO terbesar dunia, Indonesia menurunkan harga acuan CPO periode 16-30 September 2022 menjadi US$ 846,32/ton, turun dari US$ 929,66/ton pada periode sebelumnya. Harga referensi baru akan menempatkan pajak ekspor CPO pada US$ 52/ton, turun dari US$ 74/ton.
Kepala Penelitian Sunvin Group Anilkumar Bagani mengatakan bahwa harga CPO berada di bawah tekanan karena tingginya stok dari Indonesia dan Malaysia, sehingga perlu mempertahankan diskon yang lebih luas atas minyak kedelai dan minyak bung matahari untuk menarik pembeli. Maka dari itu, setiap kebijakan yang bertentangan dengan diskon akan membuat harga CPO turun.
Kebijakan pemerintah Malaysia tersebut, dapat membuat pembeli CPO dunia untuk beralih membeli CPO dari Indonesia karena harga yang lebih rendah hingga US$ 43,68/ton.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terimakasih RI! Harga CPO Dunia Jadi Lebih Murah
