
Dear RI, Stok Nikel Langka di Pasar, Harganya Makin Mahal

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia terpantau menguat pada perdagangan hari ini karena persediaan di gudang yang terus menyusut. Indonesia yang melarang ekspor nikel sejak 2020 lalu menjadi salah satu pemicu kelangkaan tersebut. Indonesia pun kini sedang menghadapi gugatan di WTO.
Pada Kamis (15/9/2022) pukul 16.00 WIB harga nikel dunia tercatat US$24.350 per ton, naik 0,55% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Persediaan nikel dunia di gudang yang dipantau oleh Bursa Logam London (LME) turun 936 ton pada Rabu (15/9/2022). Penurunan tersebut membuat persediaan nikel di gudang LME jatuh ke posisi terendah posisi terendah sejak September 2008.
Total terdapat 52.464 ton nikel di gudang LME. Jumlah tersebut telah turun 49.422 ton atau 48,5% secara point-to-point dibandingkan jumlah awal tahun.
Persediaan yang rendah digudang menjadi sinyal bahwa permintaan nikel masih tinggi meskipun berada di bayang-bayang ancaman resesi.
Investor mencermati efek hasil inflasi AS pada Agustus yang berada di atas perkiraan terhadap kebijakan kenaikan suku bunga oleh The Fed, bank sentral AS.
Sebagai catatan, laporan indeks harga konsumen (CPI) Agustus menunjukkan angka inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan. Laju inflasi tahunan sebesar 8,3%year-on-year/yoy, lebih tinggi dari perkiraan sebesar 8,1%yoy. Sementara secara bulanan naik 0,1% month-to-month/mtm
Para pelaku pasar menilai langkah agresif The Fed dalam menurunkan suku bunga akan berlanjut pada bulan ini. Kebijakan moneter tersebut akan diumumkan pada setelah pertemuan (FOMC) yang dilaksanakan pada 20-21 September 2022.
Berdasarkan perangkat CME FedWatch, peluang kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 75 bp menjadi 3,00% - 3,25% adalah 76,0%. Sementara peluang kenaikan suku bunga acuan sebesar100 bp menjadi 3,25% - 3,50% adalah 24%.
Kenaikan suku bunga dapat meningkatkan potensi untuk terjadi resesi yang dapat membuat permintaan untuk logam industri seperti nikel menyusut. Permintaan turun, harga mengikuti.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras) Next Article Kabar Baik dari China, Harga Nikel Melonjak 2% Lebih