Dow Futures Kompak Menguat! Ada Harapan Wall Street Bangkit?

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
14 September 2022 18:11
Specialist Jeffrey Berger works at his post as a television screen on the floor of the New York Stock Exchange shows the rate decision of the Federal Reserve, Wednesday, Jan. 30, 2019. Fed officials ended a two-day meeting on Wednesday by keeping the federal funds rate — what banks charge each other — at a range of 2.25 to 2.50 percent. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: New York Stock Exchange (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) naik tipis pada perdagangan Rabu (14/9/2022), di mana inflasi AS melampaui ekspektasi pasar dan meningkatkan potensi bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk lebih agresif.

Kontrak futures indeks Dow Jones naik 40 poin atau 0,13%. Hal serupa terjadi pada indeks S&P 500 dan Nasdaq menguat masing-masing sebesar 0,2% dan 0,18%.

Pada Selasa (13/9), indeks Dow Jones tenggelam 1.276,37 poin atau 3,94%, sedangkan indeks S&P 500 tergelincir 4,32% ke 3.932,69. Nasdaq anjlok 5,16% ke 11.633,57. Ketiga indeks utama menghentikan kenaikan selama empat hari beruntun.

Pergerakan tersebut terjadi setelah rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) per Agustus 2022 yang dijadikan acuan inflasi, naik 0,1% secara bulanan meskipun harga bahan bakar turun.

Inflasi yang memanas meninggalkan pertanyaan apakah saham bisa kembali ke posisi terendah pada Juni 2022 atau jatuh lebih jauh. Hal tersebut juga memicu beberapa kekhawatiran bahwa The Fed berpotensi menaikkan suku bunga lebih tinggi dari 75 basis poin (bps) yang diprediksikan pasar.

"Itu membuat pasar lengah," tutur Analis LPL Financial Quincy Krosby dikutip CNBC International.

"Pasar telah mengharapkan setidaknya bahwa harga telah mendatar, mungkin tidak bergerak ke bawah, tapi tentu saja tidak naik lebih tinggi. Itu adalah arah yang salah dan kekhawatiran tentu saja selalu diterjemahkan ke dalam apa artinya bagi The Fed," tambahnya.

Sebanyak 30 emiten dari indeks Dow Jones dan S&P 500 berakhir lebih rendah, terbebani oleh sektor komunikasi. Sektor komunikasi turun 5,6% dan menjadi penurunan terbesarnya sejak Februari 2022.

Sektor tersebut juga terbebani oleh melemahnya saham emiten teknologi besar seperti Netflix dan Meta Platforms yang terkoreksi masing-masing sebesar 7,8% dan 9,4%.

Hari ini, investor juga akan disuguhkan dengan rilis Indeks Harga Produsen (IHP) dan bisa menunjukkan lebih lanjut mengenai situasi inflasi sebelum pertemuan The Fed pekan depan.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(aaf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Suku Bunga AS Naik Pekan Depan, Dow Futures Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular