Dari Sabda Erick Hingga IPO Belasan Triliun Anak BUMN

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
14 September 2022 08:11
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Gegara Inflasi Tinggi, WIKA Minta Penyesuaian Harga Kontrak

Tingginya inflasi dan kenaikan harga BBM, ternyata juga berdampak pada PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA). BUMN karya tersebut meminta penyesuaian harga kontrak kepada para owner.
Agung Budi Waskito, Direktur Utama WIKA mengatakan, pada tahun ini setidaknya telah terjadi dua kali kenaikan. Pertama, kenaikan harga material bangunan.

"Pertama Maret-April, adanya perang Ukraina, beberapa material seperti baja dan aspal naik. (Sekarang) ditambah dengan kenaikan BBM, sehingga kita akui ini berpengaruh terhadap laba perusahaan," ujarnya dalam Public Expose Live 2022, Selasa (13/9/2022).

Langkah yang diambil WIKA, lanjutnya, ada beberapa proyek multiyears yang bisa diakomodasi kenaikan harga atau harga baru, meski dibayarnya nanti di belakang.

Mau Selamat, OJK Sebut Ini yang Harus Dilakukan Wanaartha

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih menunggu rencana penyehatan keuangan (RPK) dari asuransi Wanaartha Life. Ahmad Nasrullah, Kepala Departemen Pengawasan IKNB OJK masih menunggu RPK Wanaartha, namun dirinya memastikan kalau kondisi Wanaartha tidak akan berlarut-larut.

"Skema di dalam RPK yang diberikan belum bisa menyelesaikan masalah, terutama tentang bagaimana penambahan modal dari pemegang saham," ungkap Nasrullah kepada Media, Selasa (13/9/2022).

Secara rinci, Nasrullah menyebutkan kalau Wanaartha sedang mencari investor untuk bisa menyelamatkan perusahaan. Sayangnya, berdasarkan yang dilaporkan ke OJK belum ada investor strategis yang mau masuk.

"Selama belum ada RPK yang jelas dan modal yang cukup, kami tidak bisa mencabut Pembatasan Kegiatan Usaha (PKU) Wanaartha. Kasihan nanti pemegang polis baru, nanti malah jadi ponzi," jelas Nasrullah.

RI Bangga, Palm Co akan Menjadi Produsen CPO Terbesar Dunia

Palm Co, anak usaha dari PTPN III (holding Badan Usaha Milik Negara/BUMN Perkebunan), akan menjadi produsen minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) terbesar dunia. Kementerian BUMN akan mendorong Palm Co untuk membuat produk turunan CPO yang punya nilai tambah.

"Kita harapkan dari pengembangan Palm Co, ada tiga hal yang kita arahkan. Satu, pengembangan downstream yaitu produksi olein dan stearin. Ini adalah bahan baku, termasuk untuk membuat minyak goreng. Kedua, bekerja sama dengan mitra untuk membuat oleochemicals," kata Pahala kepada CNBC Indonesia, Senin (12/9/

Oleochemicals merupakan bahan baku untuk membuat sabun, kosmetik dan bahan dasar lainnya.

Palm Co, lanjut Pahala, dari luas lahan merupakan salah satu perkebunan terbesar. "Kalau kita sudah berhasil menjadikan Palm Co, sebetulnya kita akan menjadi perusahaan dengan jumlah lahan yang kelola terbesar di dunia," tegas Pahala.

Sabda Erick, Karyawan BUMN Wajib Pakai Kendaraan Listrik?

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut, pihaknya akan mendorong penggunaan kendaraan listrik di perusahaan-perusahaan pelat merah. Hal itu guna mendukung percepatan transisi energi berkelanjutan.

Menurutnya, BUMN sebagai salah satu pilar ekonomi nasional, memiliki peran dan tanggung jawab dalam mewujudkan komitmen pemerintah termasuk dalam percepatan transisi energi berkelanjutan.

Erick menyebut, penggunaan kendaraan listrik di lingkungan BUMN baik motor maupun mobil akan berlaku bagi kendaraan karyawan maupun kendaraan dinas.

(RCI/dhf)
Next Page
Strategi KFC
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular