Inflasi AS Diramal Mendingin, Perak Dilirik Investor

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
12 September 2022 13:35
Petugas menunjukkan cincin perak di pasar mas Cikini, Senin, 22/11. Harga perak dunia turun pada perdagangan ini di tengah kebimbangan antara potensi inflasi yang lebih tinggi dan sikap The Fed yang menahan suku bunga. Harga perak di pasar spot tercatat US$ 15,0200/troy ons, turun 0,12% . Pantauan CNBC Indonesia di lokasi. Harga perak terpantau stabil Di toko Bukit Mas, harga perak dijual per-ring seharga Rp700 ribu. Di Toko Yossi berlian perak dijual per gram seharga Rp200 ribu.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Perhiasan Perak (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia menguat pada perdagangan siang hari ini jelang pengumuman inflasi Amerika Serikat.

Pada Senin (12/9/2022) pukul 12.50 WIB harga perak dunia tercatat US$18,9 per ons, naik 0,7% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Data Indeks Harga Konsumen AS, yang akan dirilis pada hari Selasa, diharapkan akan melandai pada Agustus dengan inflasi sebesar 8,1% year-on-year/yoy, dibandingkan dengan 8,5% yoy pada Juli.

Meskipun melandai tingkat inflasi AS masih tinggi dan membuat para investor membeli logam mulia seperti perak untuk dijadikan lindung nilai atau hedging.

Di sisi lain, investor terus mencermati kebijakan moneter bank sentral AS, The Fed yang akan diumumkan pada pertemuan 20-21 September.

Saat ini, para pelaku pasar melihat suku bunga akan naik 75 basis poin (bp) pada pertemuan The Fed pada 21 September nanti. Berdasarkan perangkat CME FedWatch, peluang kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 75 bp adalah 90,0%.

Kenaikan suku bunga berpotensi membebani perak yang tidak memberikan imbal hasil sehingga tidak dilirik oleh investor. Permintaan turun, harga mengikuti.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras) Next Article Anjlok Hampir 2%, Harga Perak Terendah dalam 3 Bulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular