Jokowi Pesimis Menang di WTO Soal Ekspor, Harga Nikel Drop 1%

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
07 September 2022 14:57
INFOGRAFIS, Larangan Ekspor Biji Nikel
Foto: Infografis/Larangan Ekspor Biji Nikel/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia dibuka turun hingga 1% lebih pada perdagangan hari ini karena ancaman pasokan dari Indonesia yang membanjiri pasar.

Pada Rabu (7/9/2022) pukul 14.30 WIB harga nikel dunia tercatat US$21.315 per ton, anjlok 1,2% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan bahwa Indonesia kemungkinan akan kalah dalam sengketa perdagangan dengan Uni Eropa (UE) terkait larangan ekspor bijih nikel pada yang dimulai 2020. "Sepertinya kita akan kalah di WTO, tapi tidak apa-apa, industrinya sudah dibangun," kata Jokowi, panggilan akrabnya.

Namun, terlepas dari keputusan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengenai ekspor bijih nikel, Jokowi tetap akan melanjutkan rencana untuk memberlakukan larangan serupa pada ekspor komoditas mentah lainnya.

Indonesia adalah pengekspor nikel terbesar di dunia yang melarang ekspor bijih nikel pada 2020 dengan tujuan menarik investor asing mengembangkan smelter nikel dan industri hilir nikel. Salah satunya adalah industri baterai kendaraan listrik. China menjadi sumber investasi bagi Indonesia yang signifikan,

Saat larangan diberlakukan pada 2020, UE mengajukan protes ke WTO dan mengatakan bahawa pembatasan itu secara tidak adil membatasi akses produsen baja anti karat (stainless steel).

Ini membuat pasokan bijih nikel Indonesia berpotensi kembali membanjiri pasar nikel dunia jika kemudian gugatan UE di WTO berhasil dimenangkan. Sehingga, hal ini dapat mendinginkan kekhawatiran mengenai ketatnya pasokan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras) Next Article Kabar Baik dari China, Harga Nikel Melonjak 2% Lebih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular