Pasokan Nikel Langka, Harga Naik

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
06 September 2022 15:52
A worker uses the tapping process to separate nickel ore from other elements at a nickel processing plant in Sorowako, South Sulawesi Province, Indonesia March 1, 2012. REUTERS/Yusuf Ahmad
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia melejit pada perdagangan hari ini karena pasokan yang ketat.

Pada Senin (5/9/2022) pukul 15:19 WIB harga nikel dunia tercatat US$21.570 per ton, menguat 0,52% dibandingkan harga penutupan akhir pekan lalu.

Persediaan nikel dunia di gudang yang dipantau oleh Bursa Logam London (LME) tercatat 54.432 ton. Jumlah tersebut telah turun 47.288 ton atau 46,41% secara point-to-point dibandingkan jumlah awal tahun. Ini juga merupakan posisi terendah sejak September 2008.

Pasar nikel sulfat di pasar spot memiliki kendala pasokan karena sebagian besar persediaan telah diamankan dengan kontrak jangka panjang. Sedangkan kapasitas untuk mengolah bahan baku seperti campuran hidroksida-prsipitat (MHP0) dan nikel matte menjadi nikel sufat juga sangat terbatas.

Hal ini bersamaan dengan pemulihan permintaan dari pasar kendaraan listrik China telah mendorong harga nikel sulfat.

"Dengan kenaikan harga nikel sulfat, sebagian besar pengguna nikel sulfat China saat ini memproses sendiri PLTMH menjadi nikel sulfat atau meminta kilang untuk memproses PLTMH untuk mereka dengan biaya tol," kata seorang pedagang nikel sulfat kepada Fastmarkets.

"Kami mendengar bahwa lebih sedikit pengguna nikel sulfat yang langsung membeli nikel sulfat dari pasar spot karena mahal, sehingga pasar spot sepi," tambahnya.

Para pedagang juga mengatakan adanya peralihan dari bahan baku nikel matte dengan membeli briket nikel untuk kemudian dileburkan menjadi nikel sulfat.

Pada 25 Agustus, salah satu produsen nikel sulfat terbesar di China, Jinchuan Group mengatakan bahwa mereka akan menginvestasikan CNY2,4 miliar ke dalam proyek nikel sulfat-kobalt sulfat baru di provinsi Gansu di China dengan total kapasitas yang ditargetkan untuk 280.000 ton nikel sulfat per tahun. .

Awal tahun ini, produsen nikel sulfat China lainnya, Jilin Jien Nickel, mengumumkan telah menginvestasikan CNY1,34 miliar dalam proyek nikel sulfat baru di timur laut China yang akan memiliki kapasitas tahunan 60.000 ton.

Sebagai informasi, nikel sulfat adalah bahan baku dalam pembuatan baterai kendaraan listrik (electric vehicle).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras) Next Article Kabar Baik dari China, Harga Nikel Melonjak 2% Lebih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular