SLIS Sukses Kasih Cuan Terbesar, Tapi KLIN Paling Boncos
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menghijau pada perdagangan Senin (5/9/2022) kemarin, meski ada sentimen dari kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup menguat 0,76% ke posisi 7.231,88. IHSG pun berhasil menyentuh zona psikologisnya di 7.200.
Pada awal perdagangan sesi I kemarin, IHSG sempat dibuka 0,17% di 7.164,95. Namun selang beberapa menit setelah dibuka, IHSG berhasil rebound ke zona hijau. Setelah berhasil rebound, penguatan IHSG pun tidak berhenti hingga perdagangan sesi II dan akhir perdagangan kemarin.
Nilai transaksi indeks pada perdagangan kemarin mencapai sekitaran Rp 15 triliun dengan melibatkan 34 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,5 juta kali. Sebanyak 267 saham naik, 266 saham turun, dan 169 saham lainnya stagnan.
Investor asing kembali melakukan aksi beli bersih (net buy) hingga mencapai Rp 1,51 triliun di seluruh pasar, dengan rincian sebesar Rp 1,39 triliun di pasar reguler dan sebesar Rp 119,92 miliar di pasar tunai dan negosiasi.
Saat IHSG ditutup menghijau, beberapa saham masuk ke jajaran top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Senin kemarin.
Saham emiten perdagangan komponen elektronik dan komponen sepeda yakni PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) menjadi salah satu saham yang masuk ke jajaran top gainers pada perdagangan kemarin. Saham SLIS ditutup terbang 33,77% ke posisi harga Rp 206/saham.
Nilai transaksi saham SLIS pada perdagangan Senin kemarin mencapai Rp 98,52 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 529,35 juta lembar saham. Namun, investor asing melepas saham SLIS sebesar Rp 3,74 juta di pasar reguler.
Jika melihat data perdagangan, sejak perdagangan 29 Agustus hingga kemarin, saham SLIS mencatatkan penguatan sebanyak 4 kali dan melemah sebanyak 2 kali.
Dalam sepekan terakhir, saham SLIS terpantau melejit 42,07%. Sedangkan dalam sebulan terakhir, saham SLIS melonjak 21,18%.
Belum diketahui secara signifikan terkait kenaikan saham SLIS. Namun, kinerja positifnya belakangan ini mampu mendongkrak harga SLIS. Baru baru ini, SLIS meluncurkan Selis Bromo, mobil listrik roda tiga pertama di Indonesia.
Selis Bromo merupakan mobil listrik yang memiliki desain yang lebih compact dengan teknologi listrik dan panel surya. Peluncuran produk baru Selis ini dilakukan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022.
Selain untuk mengembangkan pasar kendaraan listrik di Indonesia, SLIS berupaya mendukung upaya pemerintah dalam mendorong transisi ke energi terbarukan. Hadirnya Selis Bromo juga sebagai strategi perusahaan dalam memperluas pasar baru secara global.
Apalagi saat ini, pemerintah Indonesia menargetkan pada kurun 2021-2025 terdapat 400.000 mobil listrik dan 1,7 juta motor listrik dapat beroperasi demi melakukan transisi ke energi terbarukan dan mencapai netral karbon atau net zero emission pada 2060.
Pada 2035, pemerintah juga berharap jumlah kendaraan listrik bertambah lagi menjadi 5,7 juta unit mobil listrik dan 46,3 juta motor listrik.
Jika melihat laporan keuangan pada semester I-2022, SLIS berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 15,05 miliar naik 10,7% dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 13,6 miliar.
(chd)