Analisis Teknikal

IHSG Masih Punya Tenaga Buat Nanjak, Tapi Tinggal Sedikit

Putra, CNBC Indonesia
06 September 2022 06:32
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan pekan ini dengan kinerja positif. IHSG menguat cukup signifikan sebesar 0,76% dan ditutup di 7.231,88 pada perdagangan kemarin (5/9).

Sejatinya, IHSG sempat dibuka melemah saat awal perdagangan. Namun indeks sukses rebound dan tembus level psikologis 7.200 dan bertahan hingga akhir perdagangan.

Awal pekan ini, pasar keuangan AS libur memperingati Hari Buruh (Labor Day) yang jatuh pada 5 September 2022. Namun di Eropa, indeks saham acuannya mengalami pelemahan yang cukup dalam. Indeks Pan Eropa Stoxx600 melemah lebih dari 1%.

Indeks saham Jerman GDAX ambrol dalam dengan koreksi lebih dari 2%. Jatuhnya pasar saham Eropa menyusul pengumuman dari Rusia terkait penyaluran gas ke Benua Biru.

CNBC International melaporkan, BUMN energi Rusia Gazprom mengumumkan bahwa aliran gas ke Eropa melalui pipa Nord Stream 1 akan dihentikan tanpa batas waktu tertentu.

Gangguan pasokan gas ke Eropa yang membuat harganya melambung juga turut mengerek naik harga batu bara acuan.

Hingga artikel ini ditulis, harga kontrak batu bara acuan ICE Newcastle melesat 5,47% dan tembus US$ 465/ton.

Asal tahu saja, harga tersebut merupakan harga tertingginya sepanjang sejarah dan telah melampaui harga tertinggi tahun ini di US$ 446/ton.

Kenaikan harga batu bara akan cenderung menguntungkan bagi IHSG. Sepanjang tahun ini, IHSG mencatatkan kenaikan sebesar 9,88% dan menduduki peringkat 1 di Asia Pasifik.

Setelah mengalami kenaikan yang signifikan kemarin, bagaimana prospek pergerakan IHSG hari ini? Apakah masih cerah? Simak ulasan teknikal berikut.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB kemarin, indeks bergerak naik dan mencapai batas atas BB di 7.225.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Indikator RSI bergerak naik ke 64,81 yang menunjukkan adanya penguatan momentum beli seiring dengan masuknya aliran dana asing.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 tampak siap memotong garis EMA 26 dari atas dan bar histogram bergerak menuju area positif.

Untuk hari ini, IHSG masih berpeluang menguat. Namun IHSG akan cenderung terkonsolidasi dulu di area 7.225-7.250.

Apabila IHSG gagal mempertahankan posisinya di atas level support terbaru dan terdekat di 7.225, maka waspadai koreksi menuju level support selanjutnya di 7.148.


(trp) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular