Bangkit! Harga Timah Melonjak 1%

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
05 September 2022 12:26
A truck passes through a tin mining area of Indonesia's PT Timah in Pemali, Bangka island, Indonesia, July 25, 2019. REUTERS/Fransiska Nangoy
Foto: Tambang PT Timah di Pemali, Pulau Bangka (REUTERS/Fransiska Nangoy)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga timah dunia mencoba bangkit pada perdagangan jelang siang hari ini setelah terhempas ke posisi terendah dalam dua tahun lebih.

Pada Senin (5/9/2022) pukul 11.40 WIB harga timah dunia tercatat US$21.385 per ton, melejit 1,09% dibandingkan harga penutupan akhir pekan lalu.

Harga timah dunia terpuruk hingga menyentuh harga terendah sejak 15 Januari 2021 di US$21.000 per ton. Hal ini disebabkan oleh peluang bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserves/The Fed) untuk menaikkan suku bunga acuan lebih agresif guna mencapai target inflasi 2%.

Para pelaku pasar pun melihat suku bunga akan condong naik 75 basis poin (bp). Berdasarkan perangkat CME FedWatch, peluang kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 50 bp ke 2,75-3% adalah 44,0%. Sementara kemungkinan kenaikan 75 bp adalah 56,0%.

Namun, harga timah dunia berhasil bangkit setelah pasokan dunia yang semakin ketat. Penyebabnya produksi PT Timah Tbk (TINS), perusahaan produsen timah terbesar kedua dunia, produksinya turun.

Pada periode Januari hingga Juni, produksi TINS tercatat 8.805 ton, turun 26% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Sementara penjualan turun 21% yoy menjadi 9.942 ton.

Pada periode yang sama, Badan Statistic Logam Dunia (WBMS) mencatat defisit timah dunia mencapai 6 ribu ton.

Produksi timah olahan global mencatat sedikit penurunan sebesar 25.300 ton selama periode setengah tahunan. Sementara permintaan timah mencatat penurunan tajam sebesar 10,5% menjadi total 186.700 ton. Permintaan di China turun 16%, sedangkan di AS mengalami penurunan sebesar 2,2%year-on-year(yoy).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras) Next Article Breaking News: Harga Timah Lompat 7%!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular