
Bursa Saham AS Masih Suram Nih, Dow Futures Galau...

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) bergerak beragam pada perdagangan Rabu (31/8/2022), setelah bursa saham AS ambruk selama tiga hari beruntun dan menghilangkan keuntungan selama reli beberapa waktu lalu.
Kontrak futures indeks Dow Jones turun 83 poin atau 0,3% dan indeks S&P 500 terkoreksi 0,2%. Namun, Nasdaq menguat 0,2%.
Saham Chewy tergelincir lebih dari 11% di pra-pembukaan perdagangan setelah perusahaan ritel tersebut melaporkan proyeksi pendapatan yang lebih rendah. Sementara saham HP Inc jatuh 6% setelah perusahaannya melaporkan pendapatan yang di bawah prediksi pasar.
Investor telah melakukan aksi jual besar-besaran sejak Jumat (26/8) setelah pernyataan hawkish dari Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) Jerome Powell. Baru-baru ini, Presiden Fed New York John Williams menyerukan "kebijakan yang agak membatasi untuk memperlambat permintaan".
Aksi jual di bursa saham AS, Wall Street berlanjut hingga Selasa (30/8), di mana indeks Dow Jones melemah hampir 1%. Sedangkan Nasdaq dan indeks S&P 500 jatuh yang masing-masing sebesar 1,1%.
Indeks S&P 500 berada di bawah 4.000 untuk pertama kalinya sejak akhir Juli 2022. Ketiga indeks utama berada pada posisi untuk menyelesaikan bulan ini dengan kerugian.
Terlepas dari aksi jual dan pernyataan Fed yang hawkish, beberapa investor berharap bahwa siklus kenaikan suku bunga bisa mendekati akhir.
"Kami pikir kami sudah dekat dengan akhir dari siklus kenaikan suku bunga ini, tapi tentu saja tergantung pada banyak hal," tutur Kepala Investasi Sand Hill Global Advisors Brenda Vingiello dikutip CNBC International.
"Tidak diragukan lagi, The Fed akan menaikkan suku bunga pada September 2022 dan kemungkinan dua kali lagi pada tahun ini, pada saat itu akan melakukan banyak hal dan kami akan berada di wilayah yang membatasi," tambahnya.
Sementara itu, investor masih menunggu rilis data ketenagakerjaan dari ADP pagi ini waktu setempat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gara-gara Netflix Dow Jones Runtuh, Kok Bisa?