
Dolar Terkuat dalam 20 Tahun, Harga Perak Hancur!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia ambles pada perdagangan pagi hari ini. Harga komoditas ini bahkan menyentuh titik terendah dalam lebih dari sebulan terakhir.
Pada Senin (29/8/2022) pukul 09:26 WIB, harga perak dunia di pasar spot berada di US$ 18,63/troy ons. Anjlok 1,32% dan menjadi yang terendah sejak 25 Juli.
Harga perak tengah menjalani tren negatif. Dalam seminggu terakhir, harga turun 2,01% dan selama sebulan ke belakang ambrol 8,42%.
![]() |
Seperti halnya emas, perak pun 'terluka' saat dolar Amerika Serikat (AS) perkasa. Dua aset ini memang punya hubungan yang berbanding terbalik. Saat dolar AS kuat, perak bakal 'sekarat'.
Ini karena perak adalah komoditas yang harganya dibanderol dalam dolar AS. Ketika dolar AS terapresiasi, perak jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan perak jadi turun, sehingga harga mengikuti.
Pada pukul 09:34 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) naik 0,44% ke posisi terkuat sejak Juni 2002. Dalam seminggu terakhir, indeks ini naik 0,21% dan selama sebulan terakhir melesat 3,18%.
![]() |
Dolar AS bergerak menguat setelah pernyataan Ketua Bank Sentral Federal Reserve/The Fed Jerome 'Jay' Powell. Dalam simposium tahunan di Jackson Hole (Wyoming), Powell kembali menegaskan komitmennya dalam 'perang' melawan inflasi.
"Kami akan menaikkan suku bunga setinggi yang dibutuhkan untuk beberapa waktu dalam rangka menekan inflasi. Mengurangi inflasi kemungkinan membutuhkan pertumbuhan ekonomi yang di bawah tren historis," sebut Powell, sebagaimana diwartakan Reuters.
Kenaikan suku bunga acuan akan membuat imbalan investasi aset-aset berbasis dolar AS akan ikut naik. Ini menyebabkan minat terhadap dolar AS terangkat, yang kemudian menekan harga perak.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anjlok Hampir 2%, Harga Perak Terendah dalam 3 Bulan