
Dolar Nanjak Lagi, Harga Perak Loyo

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia pada perdagangan siang hari ini terpantau melemah tertekan oleh dolar Amerika Serikat yang menguat.
Pada Jumat (26/8/2022) pukul 12:54 WIB harga perak di pasar spot tercatat US$19.23 per ons, turun 0,21% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Sepanjang pekan ini harga perak mencatatkan apresiasi sebesar 1,02% secara point-to-point (ptp). Sementara sepanjang bulan telah turun 5,26% ptp.
Harga perak dunia hari ini tertekan oleh mata uang dolar yang mulai kembali naik jelang pidato Ketua The Fed Jerome Powell di Jackson Hole.
Dollar Index (yang mengukur greenback dengan enam mata uang utama) naik 0,13% dibanding posisi kemarin ke 108,613. Dolar yang naik membuat perak yang dibanderol dengan greenback menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Dolar menguat seiring dengan ekspektasi pasar mengenai kenaikan suku bunga yang diprediksi masih akan tetap agresif. Para pelaku pasar melihat suku bunga akan condong naik 75 basis poin (bp). Berdasarkan perangkat CME FedWatch, peluang kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 50 bp ke 2,75-3% adalah 36%. Sementara kemungkinan kenaikan 75 bps adalah 64%.
Saat ini fokus investor tertuju kepada pidato Ketua The Fed Jerome Powell di konferensi bank sentral global tahunan di Jackson Hole, Wyoming, pada Jumat mendatang.
Harapannya ada petunjuk mengenai kebijakan suku bunga setelah inflasi melandai. Perak sendiri memiliki hubungan negatif dengan kenaikan suku bunga. Ketika suku bunga naik, perak cenderung turun karena biaya peluang memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil meningkat. Berlaku sebaliknya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anjlok Hampir 2%, Harga Perak Terendah dalam 3 Bulan