Permintaan di Masa Depan Cerah, Harga Nikel Melesat 2%!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
26 August 2022 18:13
Trucks load raw nickel near Sorowako, Indonesia's Sulawesi island, January 8, 2014. REUTERS/Yusuf Ahmad
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia terpantau menguat 2% lebih pada perdagangan hari ini. Permintaan nikel diramal akan meningkat kuat pada periode 2022-2023.

Pada Jumat (26/8/2022) pukul 16.30 WIB harga nikel dunia tercatat US$22.115 per ton, naik 2,02% dibandingkan posisi kemarin.

EIU memperkirakan permintaan global untuk nikel akan meningkat kuat pada periode perkiraan 2022/2023.

Tingkat stimulus fiskal dan moneter akibat krisis virus Corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) akan terus memberikan momentum. Ditambah investasi dalam kapasitas baja nirkarat Indonesia, yang dirancang untuk meningkatkan nilai produksi tambang dalam negeri, akan terus mendukung konsumsi.

Meskipun meningkatnya persaingan dari bahan kimia baterai alternatif, elektrifikasi armada otomotif global akan meningkatkan permintaan nikel untuk digunakan dalam baterai dalam jangka panjang. Hal ini juga merangsang produksi nikel.

"Kami memperkirakan produksi global nikel rafinasi akan tumbuh rata-rata 8,7% per tahun pada 2022/2023 karena produsen menanggapi penambahan kapasitas di sektor baja tahan karat dan baterai lithium-ion.

Larangan ekspor bijih nikel Indonesia yang dimulai pada awal 2020 akan meningkatkan kapasitas pemrosesan lokal di negara tersebut, termasuk proyek konvensional (terutama feronikel) dan non-konvensional, seperti nikel pig iron (NPI), selama periode perkiraan kami.

Meski sejumlah produsen mengalami sejumlah kendala teknis, investasi proyek high pressure acid-leaching (HPAL) di Indonesia akan mendongkrak produksi pada 2022/2023.

Output pertambangan akan tetap kuat di Filipina karena produsen berusaha untuk meningkatkan ekspor ke China untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Indonesia, tetapi tingkat infeksi Covid-19 yang bangkit kembali di Asia Tenggara menimbulkan risiko penurunan yang signifikan dalam jangka pendek. Hal ini akan membuat nikel menjadi langka dan menopang harga.

Kekhawatiran yang lebih luas tentang ketersediaan bahan kelas baterai juga telah menyebabkan peningkatan tajam dalam investasi dalam rantai pasokan nikel oleh produsen baterai EV, sebuah tren yang kemungkinan akan mendorong investasi dan akuisisi lebih lanjut sehingga akan turut mendorong permintaan. Saat permintaan naik, harga mengikuti.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Baik dari China, Harga Nikel Melonjak 2% Lebih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular