Sudah Tiga Hari Beruntun Karet Anjlok, Kapan Naiknya?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Kamis, 25/08/2022 20:16 WIB
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Karet mencatat kerugian dalam tiga hari perdagangan beruntun. Mata uang yen Jepang yang menguat terhadap dolar Amerika Serikat menjadi penekannya.

Pada Kamis (25/8/2022), harga karet dunia dengan acuan pasar berjangka Jepang ditutup di JPY224,8 per kilogram, turun 0,84% dibandingkan harga penutupan kemarin.


Dolar AS terhadap yen tercatat JPY 137,11, naik 0,24% dibandingkan posisi kemarin. Penguatan yen membuat aset yang dibanderol dengan mata uang samurai lebih mahal saat dibeli dalam mata uang lain. Permintaan pun berpotensi turun, akan diikuti dengan harga. Meskipun demikian, sentimen positif turut membayangi gerak harga karet dunia.

China akan mengambil lebih banyak langkah untuk mendukung ekonomi, termasuk meningkatkan dukungan pendanaan untuk proyek-proyek infrastruktur dan meningkatkan dukungan untuk perusahaan swasta serta perusahaan teknologi.

China akan mengeluarkan 19 kebijakan baru, termasuk menaikkan alat pembiayaan kebijakan sebesar CNY300 miliar. Negara itu akan memanfaatkan sisa kuota obligasi khusus sebesar CNY500 miliar dan akan mendukung perusahaan pembangkit listrik milik pusat untuk menerbitkan obligasi CNY200 miliar.

Sementara itu, produksi karet dari eksportir utama Thailand mungkin terpengaruh oleh prakiraan hujan lebat yang terus berlanjut dan peringatan banjir di seluruh negeri, termasuk di provinsi penghasil karet di wilayah selatan Thailand.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi