
Selain Soal Suku Bunga, Kabar Pasar Ini Juga Wajib Dibaca

7. Indosat Bagikan Dividen Rp 248,06/Saham, Simak Jadwalnya!
PT Indosat Tbk (ISAT) bakal membagikan dividen tunai sebesar Rp 2 triliun untuk tahun buku 2021 atau sebesar Rp 248,06 untuk setiap sahamnya.
Hal itu berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan (RUPSLB) yang diselenggarakan pada Kamis, 18 Agustus 2022.
Simak jadwal pembagian dividen ISAT sebagai berikut:
Cum Dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 26 Agustus 2022
Ex Dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 29 Agustus 2022
Cum Dividen di pasar tunai: 30 Agustus 2022
Ex Dividen di pasar tunai: 31 Agustus 2022
Tanggal daftar pemegang saham yang berhak mendapat Dividen (Recording date): 30 Agustus 2022
Tanggal pembayaran Dividen: 21 September 2022
8. BEI Pertanyakan Kok Dirut Jhonlin Haji Isam Mundur Pasca IPO
Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan kepada PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) terkait alasan dan latar belakang pengunduran diri Zafrinal selaku Direktur Utama perseroan.
"Mengingat Perseroan baru tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 4 Agustus 2022, agar dijelaskan oleh Perseroan (terkait) Bpk Zafrinal mengundurkan diri pada rentang waktu kurang lebih 2,5 minggu setelah Perseroan tercatat di Bursa," ungkap manajemen BEI, Selasa (23/8/2022).
Seperti diketahui, Zafrinal, Direktur Utama PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) mengundurkan diri dari perusahaan sawit milik Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam tersebut.
Hal itu ia sampaikan dalam suratnya yang ditujukan kepada Komisaris Utama PT Jhonlin Agro Raya Tbk beralamat di Jl. Kodeco KM 1 Kelurahan Gunung Antasari, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, tertanggal 22 Agustus 2022. Surat tersebut juga ditembuskan kepada para direksi Jhonlin.
Menjawab pertanyaan bursa, manajemen Jhonlin diwakili Direktur Temmy Iskandar mengungkapkan, Bapak Zafrinal sedang fokus mengerjakan proyek baru di EAS Group yang kelak akan memberikan jaminan ketersediaan bahan baku bagi Perseroan.
"Maka dari itu Bapak Zafrinal memutuskan dan menyampaikan pengunduran diri kepada Manajemen agar tetap terjaganya dengan baik operasional bisnis Perseroan dan kelangsungan usaha Perseroan," ungkapnya dalam keterbukaan informasi, Selasa (23/8/2022).
Temmy juga menjamin tidak ada dampak pengunduran diri Zafrinal terhadap komitmen pemegang saham serta jajaran kepengurusan Komisaris/Direksi Perseroan terhadap Investor Publik.
9. PalmCo Targetkan IPO Jumbo Rp 10 T, Bisakah Tercapai?
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III bakal mengantar PalmCo untuk menghelat initial public offering (IPO). Palmco sendiri merupakan perusahaan spin-off yang merupakan sub-holding PTPN III dan khusus bergerak di bidang kelapa sawit.
Menurut pengakuan Direktur Utama PTPN Mohammad Abdul Ghani, penawaran perdana ini diharapkan terlaksana pada kuartal II atau III tahun depan. Ia juga menambahkan, perusahaan menargetkan mampu meraup dana segar Rp 5 triliun hingga Rp 10 triliun melalui IPO. PTPN bahkan sudah menunjuk Mandiri Sekuritas dan McKinsey sebagai penasihat aksi korporasinya tersebut.
Meski mayoritas ditopang oleh sektor kelapa sawit, PTPN III juga memiliki sejumlah agribisnis lain. Bisnis itu seperti karet dan tebu.
Dalam laporan tahunan 2021, perusahaan mengungkapkan bahwa pada tahun 2021 lahan perkebunan didominasi oleh areal tanaman kelapa sawit seluas 551.652,24 ha, areal tanaman karet seluas 122.584,14 ha, areal konsesi teh 30.016,68 ha serta areal tebu sendiri seluas 57.301,27 ha.
Artinya areal kelapa sawit ditambah lahan karet yang akan dikonversi akan menguasai nyaris 90% luas lahan yang dimiliki oleh perusahaan.
Lahan karet tersebut rencananya bakal dikonsolidasikan ke PalmCo dan diharapkan rampung pada Oktober tahun ini.
10. Komut BEI Jadi Komisaris Independen Sarana Menara (TOWR)
Komisaris Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) John A. Prasetio ditunjuk menjadi Komisaris Independen PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar 19 Agustus lalu.
Dalam RUPSLB tersebut, hasilnya menerima pengunduran diri Bapak Mirza Adityaswara selaku Komisaris Independen, seiring dengan penugasan Mirza menjadi Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selanjutnya, hasil RUPSLB juga mengangkat Bapak John Aristianto Prasetio sebagai Komisaris Independen Perseroan, terhitung sejak ditutupnya RUPSLB Perseroan ini. Untuk diketahui, John A. Prasetio merupakan Komisaris Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menjabat sejak 21 Juni 2017.
Dengan demikian, sesuai keterbukaan informasi dikutip Selasa (23/8/2022), susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya RUPSLB Perseroan sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tahun 2024, adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur Utama : Bapak Ferdinandus Aming Santoso
Wakil Direktur Utama : Bapak Adam Gifari
Wakil Direktur Utama : Bapak Stephen Duffus Weiss
Direktur : Bapak Eko Santoso Hadiprodjo
Direktur : Bapak Indra Gunawan
Direktur : Bapak Eugene Keith Galbraith
Direktur : Ibu Anita Anwar
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Bapak Tonny Kusnadi;
Komisaris : Bapak Ario Wibisono;
Komisaris : Bapak Kenny Harjo;
Komisaris Independen : Bapak Kusmayanto Kadiman;
Komisaris Independen : Bapak John Aristianto Prasetio;
11. Tok! Dari Perkebunan, Provident Sah Jadi Perusahaan Investasi
Emiten yang sebelumnya bergerak di bidang perkebunan, PT Provident Agro Tbk (PALM) resmi mengganti kegiatan usahanya menjadi perusahaan investasi. Hal itu dilakukan seiring dengan beralihnya kegiatan usaha, nama perusahaan turut berubah menjadi PT Provident Investasi Bersama Tbk (Provident Investasi).
Presiden Direktur PT Provident Agro Tbk Tri Boewono mengatakan, transformasi ini akan menjadi momentum untuk memulai langkah baru dan mengimplementasikan rencana investasi yang memberikan manfaat bagi para pemegang saham secara berkelanjutan.
Adapun perubahan kegiatan usaha dan perubahan nama perusahaan telah mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Perubahan kegiatan usaha sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.
"Dengan demikian PALM pun berganti nama menjadi PT Provident Investasi Bersama Tbk atau Provident Investasi," kata Tri Boewono dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (22/8/2022).
Tri melanjutkan, membaiknya perekonomian nasional membuka peluang dan potensi investasi yang menciptakan dampak positif bagi perusahaan secara jangka panjang. Dengan menjadi perusahaan investasi, untuk jangka pendek ini, PALM akan fokus berinvestasi terhadap perusahaan berstatus perusahaan terbuka atau terdaftar di bursa, namun tidak menutup kemungkinan untuk berinvestasi di perusahaan yang belum terdaftar di bursa atau non listed.
"PT Provident Investasi Bersama Tbk tidak membatasi investasi kepada salah satu sektor usaha, dan akan berinvestasi pada perusahaan yang potensial dengan pertumbuhan bisnis positif. PT Provident Investasi Bersama Tbk bersikap terbuka dengan segala peluang investasi di berbagai sektor ekonomi. Tentunya kami menerapkan prinsip kehati-hatian dalam setiap keputusan investasi," jelasnya.
12. ADHI Rights Issue 7,1 Miliar Saham, Siap Terima PMN Rp 1,98 T
BUMN karya PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya sebesar 7.121.658.184 Saham Baru Seri B atas nama dengan nilai nominal Rp 100 per saham (saham HMETD) atau rights issue.
Berdasarkan prospektus dikutip Rabu (24/8/2022), pemegang saham utama Perseroan yakni Negara Republik Indonesia akan melaksanakan haknya sesuai dengan porsi kepemilikan dalam PUT II ini sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 27 Tahun 2014 yang direvisi melalui Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 2015.
Di mana, pelaksanaannya telah ditetapkan berdasarkan PP No. [●] tanggal [●] tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, yang mengatur bahwa Negara Republik Indonesia melakukan penambahan penyertaan modal ke dalam modal saham Emiten dengan nilai penambahan penyertaan modal negara sebesar paling banyak Rp 1.976.000.000.000 (Rp 1,98 triliun), yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2022 sebagaimana ditetapkan kembali dalam Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2022.
Meski demikian, perseroan belum menetapkan harga pelaksanaan rights issue dan target dana yang diperoleh dari aksi korporasi ini.
(vap/vap)[Gambas:Video CNBC]