
Selain Soal Suku Bunga, Kabar Pasar Ini Juga Wajib Dibaca

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat cukup tajam pada perdagangan Selasa (23/8/2022).
IHSG naik 0,78% dan ditutup di 7.163,27 kemarin. IHSG sudah menguat sejak awal perdagangan dibuka meski katalis negatif datang dari AS.
Lalu bagaimana kondisi IHSG dan pasar hari ini merepons kenaikan BI Rate? Sebelum memulai perdagangan, Kamis (24/8/2022), yuk simak kabar pasar berikut ini!
1. Kejutan! BI Naikkan Bunga Acuan ke 3,75%
Bank Indonesia mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Agustus 2022. Di luar ekspektasi, Gubernur Perry Warjiyo dan rekan menaikkan suku bunga acuan.
"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 22-23 Agustus 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 3%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,5%," ungkap Perry dalam jumpa pers usai RDG, Selasa (23/8/2022).
Hasil RDG ini di luar dengan ekspektasi pasar. Konsensus yang dihimpun CNBC menyatakan bahwa mayoritas responden memperkirakan MH Thamrin masih mempertahankan suku bunga acuan.
Dari 15 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus tersebut, 13 memproyeksi BI akan mempertahankan suku bunga acuan di 3,50%. Dua lainnya memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 3,75% pada bulan ini.
Ekonom Bank Danamon Irman Faiz mengatakan inflasi inti dan stabilitas rupiah masih terkendali. Kondisi ini menjadi modal bagi BI dalam mempertahankan suku bunga acuan pada bulan ini.
"Data inflasi inti dan pergerakan rupiah cenderung masih dalam appetite BI," tutur Irman, kepada CNBC Indonesia.
2. Dikabarkan Minat Akuisisi Bank Panin, Siapa Sumitomo Mitsui?
Sumitomo Mitsui Financial Group Inc (SMFG) merupakan perusahaan asal Jepang yang bergerak di bidang perbankan dan jasa keuangan. Bahkan, saat ini Sumitomo Mitsui menjadi bank kedua terbesar di Jepang.
Melansir laman resminya, Sumitomo didirikan pada 2 Desember 2002 melalui pengalihan saham dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC).
Berkantor pusat di Tokyo, Jepang, Sumitomo memiliki gurita bisnis dalam bidang manajemen anak perusahaan perbankan berdasarkan ketentuan Undang-undang Perbankan Jepang, serta melakukan fungsi-fungsi terkait (ancillary function).
Perusahaan yang tergabung dalam kelompok usaha SMFG juga bergerak di bidang perbankan komersial melalui layanan keuangan mulai dari leasing, sekuritas, pembiayaan konsumen, keuangan, pemrosesan dan pengembangan sistem, dan manajemen aset.
Pada Februari 2003, SMFG mulai mengakuisisi beberapa perusahaan seperti Sumitomo Mistsui Card Company Limited, SMBC Leasing Company Limited dan The Japan Research Institute. Kemudian, pada 2004, SMFG membentuk aliansi strategis dengan Promise Co Ltd dalam bisnis pembiayaan konsumen. Akhirnya, kedua perusahaan tersebut memulai bisnis kolaboratifnya pada April 2005.
Tidak sampai di sana, pada 2006, SMFG kembali mengakuisisi SMBC Friend Securities untuk menjadi anak perusahaannya dan mencapai kesepakatan bersama grup Sumitomo Corporation dalam bisnis leasing dan auto leasing. Pada 2009, SMFG juga mengakuisisi Nikko Cordial yang merupakan perusahaan broker dari Citigroup.
3. Demi Hal Ini, Antam Rela Spin Off Unit Usaha Nikel
PT Antam (Persero) Tbk (ANTM) resmi melakukan pemisahan unit usaha atau spin off unit usaha nikel. Hal tersebut telah direstui oleh para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Presiden Direktur Antam Nicolas D. Kanter mengatakan, spin off akan dilakukan kepada dua entitas anak usaha ANTM, yaitu PT Sumberdaya Arindo (SDA) dan PT Nusa Karya Arindo (NKA). Keduanya berada di Halmahera Timur.
"Guna mewujudkan tujuan Perusahaan dalam memperkuat bisnis inti terutama pada komoditas nikel, Antam melakukan aktivitas pemisahan sebagian segmen usaha pertambangan nikel kepada PT NKA dan PT SDA ini dilakukan sejalan dengan upaya dalam menyiapkan pengembangan usaha yang lebih optimal guna meningkatkan performa segmen nikel Perusahaan," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (23/8/2022).
Nico menekankan, kedua perusahaan tersebut merupakan anak perusahaan terkendali yang dimiliki secara langsung maupun tidak langsung 100% oleh Antam dengan segmen usaha di bidang pertambangan.
Menurutnya, aksi korporasi ini dilakukan sebagai upaya akselerasi pengembangan usaha dan kerja sama strategis untuk mendukung pengembangan bisnis nikel di masa yang akan datang, termasuk di dalamnya inisiasi pengembangan ekosistem industri EV Battery untuk meningkatkan nilai tambah produk nikel dalam negeri.
"Kami juga memastikan proses spin off sebagian segmen usaha pertambangan nikel akan berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Antam berkomitmen untuk terus bertumbuh dan memberikan nilai yang positif kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan, termasuk kontribusi kepada Negara dan masyarakat," jelasnya.
4. Britishvolt Goyah, Nasib Anak Grup Bakrie VKTR Bagaimana Nih?
Mitra Grup Bakrie untuk bisnis baterai di Indonesia, Britishvolt, dikabarkan sedang mencari dana tambahan dan memangkas valuasi perusahaan. Power by Britishvolt Ltd atau lebih dikenal sebagai Britishvolt merupakan sebuah startup baterai asal Inggris yang berupaya untuk mengembangkan industri kendaraan listrik dan ikut didanai oleh perusahaan tambang raksasa dunia Glencore.
Dilansir The Wall Street Journal (WSJ), Britishvolt dikabarkan menurunkan valuasi yang ditargetkan sekitar seperlima dari posisi saat ini. Pendiri serta CEO perusahaan juga mengundurkan diri, menurut keterangan sumber WSJ. Kondisi ini menyusul apa yang tengah terjadi di sana.
Perlu diketahui, Britishvolt sedang mencari investor untuk mengumpulkan dana 200 juta poundsterling atau setara dengan Rp 3,51 triliun (asumsi kurs Rp 17.550/£), dalam kesepakatan yang akan memberikan valuasi perusahaan hingga 1,5 miliar poundsterling, kata sumber WSJ.
Angka tersebut akan melebihi valuasi perusahaan yang dicapai akhir tahun lalu sebesar 800 juta poundsterling dari penggalangan dana sebelumnya. Meski begitu, angka ini masih jauh dari target awal 1,9 miliar poundsterling.
"Tidak ada bisnis yang kebal dari kondisi pasar saat ini," kata Ben Kilbey, juru bicara Britishvolt, dilansir WSJ. Namun, dia menambahkan bahwa kenaikan harga energi menggambarkan perlunya produksi sel baterai yang berbasis di Inggris untuk beralih dari bahan bakar fosil.
Britishvolt menghadapi kesulitan operasional di lokasi bekas pembangkit listrik tenaga batu bara di mana perusahaan membangun pabrik baterai kendaraan listrik utamanya. Dengan meningkatnya biaya bahan baku dan energi, perusahaan telah menunda target awalnya untuk mulai memproduksi sel baterai pada akhir 2023 sebagian untuk menghemat uang, kata salah satu sumber.
5. VKTR Teknologi Targetkan IPO
Di tengah kondisi keuangan dan manajemen Britishvolt yang masih terguncang, anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), yaitu PT VKTR Teknologi Mobilitas yang juga bermitra dengan startup asal Inggris tersebut berencana akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui proses pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO).
Direktur Utama dan CEO BNBR Anindya N. Bakrie menyebut, aksi korporasi anak usahanya tersebut akan dilaksanakan pada akhir tahun ini untuk pengembangan valuasi dan kinerja perusahaan.
Dalam proyek elektrifikasi transportasi, VKTR berkolaborasi dengan perusahaan sel baterai ramah lingkungan Britihvolt untuk mendukung industrialisasinya.
Orral Nadjari dalam testimoninya selaku CEO Biritshvolt di situs resmi VKTR menyebut dirinya "berharap dapat melihat hasil kemitraan dengan VKTR." Tidak diketahui ke mana Nadjari akan berlabuh pasca berlayar keluar dari Britishvolt.
Hasrat anak usaha Grup Bakrie untuk segera melakukan IPO juga telah tercermin dari laman resmi VKTR yang telah menyediakan drop menu Investor/Investor Relation - menu yang harus disediakan perusahaan publik - di situs resmi perusahaan. Meski demikian laman pemegang saham, laporan keuangan dan prospektus bisnis masih kosong dan tidak dapat diakses.
Masih belum diketahui pasti berapa jumlah dana yang ingin dikumpulkan oleh VKTR dan kapan perusahaan akan menerbitkan prospektus IPO.
6. Suspensi Dibuka, Saham NIRO Menguat 1,38%
Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk mencabut penghentian sementara perdagangan efek PT City Retail Developments Tbk (NIRO) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, mulai sesi II perdagangan hari Selasa, tanggal 23 Agustus 2022.
Pembukaan suspensi saham dilakukan sehubungan dengan Pengumuman Bursa Peng-SPT-00008/BEI.PP1/08-2022, Peng-SPT-00016/BEI.PP2/08-2022, Peng-SPT-00010/BEI.PP3/08-2022 tanggal 1 Agustus 2022 perihal Penyampaian Laporan Keuangan Auditan yang Berakhir per 31 Desember 2021.
Serta, mempertimbangkan bahwa PT City Retail Developments Tbk (Perseroan) telah melakukan pemenuhan atas penyampaian Laporan Keuangan Tahunan yang Berakhir per 31 Desember 2021.
"Bursa meminta kepada pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan," tulis BEI, Selasa (23/8/2022).
Berdasarkan data perdagangan, saham NIRO terpantau menguat 1,38% ke level Rp 147 per saham. Sejauh ini, saham NIRO hari ini diperdagangkan di kisaran Rp 137-154 per unit.