Setelah 6 Hari Anjlok Perak Bangkit Juga, Awas PHP!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
23 August 2022 16:55
Ilustrasi Perak (Image by tookapic from Pixabay)
Foto: Ilustrasi Perak (Image by tookapic from Pixabay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia memantul dari harga terendah dalam sebulan setelah selama enam hari beruntun terjebak dalam tren turun.

Pada Selasa (23/6/2022) pukul 15.20 WIB harga perak dunia tercatat US$19,07 per ons, naik 0,26% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Dollar Index (mengukur kekuatan greenback dengan enam mata uang utama) memecahkan rekor tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Saat ini posisinya di 108,981, turun 0,06% memberikan napas bagi perak untuk menguat. Sebab harga perak menjadi lebih murah bagi para pemegang mata uang lainnya.

Greenback menguat lantaran ekspektasi pasar mengenai kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserves/The Fed.

Menurut ekonom dalam jajak pendapat Reuters, Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada September di tengah ekspektasi inflasi AS telah memuncak dan kekhawatiran resesi yang berkembang.

Namun, para pelaku pasar berpandangan lain. Berdasarkan perangkat CME FedWatch, peluang kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 50 bps ke 2,75-3% adalah 41,5%. Sementara kemungkinan kenaikan 75 bps adalah 58,5%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anjlok Hampir 2%, Harga Perak Terendah dalam 3 Bulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular