
Ini Sentimen Pasar Pekan Depan, Mampu Bawa IHSG ke 7.200?

Selain sentimen dalam negeri, investor juga perlu mencermati berbagai sentimen dari luar negeri.
Pertama, rilis notulensi pertemuan bank sentral Amerika Serikat, The Fedral Reserves/The Fed, pada 18 Agustus mendatang.
Para pelaku pasar akan mencermati langkah selanjutnya The Fed dalam kebijakan moneternya saat inflasi sudah mereda.
Seperti yang diketahui, US Bureau of Labour Statistics melaporkan inflasi Negeri Adidaya pada Juli 2022 berada di 8,5% year-on-year (yoy). Inflasi energi pun melambat, meski masih di level tinggi. Harga bensin masih naik 44% yoy, melambat dibandingkan Juni 2022 yang melonjak 59,9% yoy. Sementara harga gas alam naik 30,5% yoy, versus 38,4% yoy pada Juni 2022.
Perlambatan laju inflasi membuat pasar berharap bank sentral AS, The Federal Reserves/The Fed, bakal mengurangi "gasnya" dalam menaikkan suku bunga sebagai upaya memerangi inflasi.
Kini pelaku pasar lebih banyak yang memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan 50 basis poin (bps) ke 2,75-3% dalam rapat bulan depan. Mengutip CME FedWatch, kemungkinannya 55%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)[Gambas:Video CNBC]