Pasar Fokus Data Inflasi AS, Bursa Eropa Kurang Bergairah!

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa di sesi awal cenderung terkoreksi pada perdagangan Selasa (9/8/2022), di mana investor fokus pada rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) pekan ini.
Indeks Stoxx 600 di awal sesi turun 0,28% ke 437,7, di mana saham sumber daya alam tergelincir 0,7% dan mayoritas saham berada di zona merah. Namun, saham media naik tipis 0,4%.
Hal serupa terjadi pada indeks DAX Jerman terkoreksi 0,39% ke 13.634,15 dan indeks CAC Prancis melemah 0,03% ke posisi 6.522,57. Sedangkan, indeks FTSE terapresiasi 0,03% ke 7.484,41.
Investor masih mengevaluasi potensi langkah dari bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) mengenai kebijakan moneter selanjutnya. Namun, data tenaga kerja AS yang mengejutkan pekan lalu telah menurunkan potensi terjadinya resesi dan meningkatkan ruang untuk kenaikan suku bunga acuan The Fed untuk meredakan inflasi.
Pada Rabu (10/8), akan dirilis Indeks Harga Konsumen (IHK) Juli 2022 yang diharapkan akan memberikan sinyal pada kenaikan suku bunga selanjutnya.
Bursa saham di Asia Pasifik bergerak beragam karena pasar masih mencerna data tenaga kerja AS pekan lalu, di mana indeks Nikkei 225 Jepang menjadi indeks berkinerja terburuk hari ini.
Kontrak berjangka (futures) indeks bursa AS bergerak lebih tinggi sedikit di pra-pembukaan perdagangan, di mana investor bereaksi terhadap musim rilis kinerja keuangan dari Nvidia dan beberapa perusahaan pembuat chip yang lebih rendah dari prediksi pasar.
Hari ini, musim rilis kinerja keuangan di wilayah Eropa akan dihiasi oleh Abrdn, IHG, L&G, Continental dan Munich Re sebelum perdagangan dibuka.
Saham ritel asal Swiss Dufry melesat 3,2%, sementara saham IWG tergelincir 13% dan menjadi saham terbawah dari indeks Stoxx 600 setelah melaporkan kinerja keuangannya.
Selain itu, penjualan ritel per Juli di Inggris naik 1,6% didukung oleh gelombang panas, di mana penjualan pakaian musim panas, barang piknik, dan kipas angin berkontribusi pada kenaikan tersebut, jika mengacu pada data British Retail Consortium.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Bursa Eropa Kompak Rebound, Tanda Investor Mulai Optimis?
(aaf)