Bursa Eropa Turun Tipis, Pasca Rilis Inflasi AS yang Memanas

Market - Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
14 July 2022 15:27
The German share prize index DAX board is photographed early afternoon on the day of the Brexit deal vote of the British parliament in Frankfurt, Germany, January 15, 2019. REUTERS/Kai Pfaffenbach Foto: Frankfurt Stock Exchange (DAX) (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa di sesi awal kompak berada di zona merah pada perdagangan Kamis (14/7/2022), di mana investor masih mengevaluasi data inflasi terbaru di Amerika Serikat (AS).

Indeks Stoxx 600 di awal sesi turun 0,3% ke posisi 411,3dan mayoritas saham berada di zona negatif mulai dari saham emiten otomotif, perjalanan, hingga hiburan.

Hal yang serupa terjadi pada indeks DAX Jerman merosot 18,92 poin atau turun tipis 0,15% ke 12.737,4 dan indeks CAC Prancis terkoreksi 0,56% ke posisi 5.966,6. Sedangkan, indeks FTSE juga jatuh 0,33% ke 7.132,77.

Bursa saham Eropa berakhir lebih rendah pada Rabu (13/7), di mana investor bereaksi terhadap angka inflasi AS yang 'panas' melebihi ekspektasi pasar. Inflasi yang diukur dari Indeks Harga Konsumen (IHK) yang termasuk makanan dan jasa, melesat ke 9,1% di Juni secara tahunan dan melampaui ekspektasi analis Dow Jones di 8,8%.

Angka inflasi tersebut menyentuh rekor tertinggi sejak Desember 1981. Sementara itu, angka IHK inti yang tidak termasuk barang yang volatil seperti makanan dan energi, naik ke 5,9% dan berada di atas prediksi analis di 5,7%.

Rilis data tersebut dapat membuat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk menaikkan suku bunga acuannya secara agresif, mungkin melebihi 75 basis poin (bps) di pertemuan selanjutnya. Bulan lalu, The Fed telah menaikkan suku bunga acuannya sebanyak tiga perempat persentase poin ke kisaran 1,5% - 1,75% dan menjadi kenaikan terbesar sejak 1994.

Sementara itu, bursa saham di AS diperdagangkan lebih rendah karena investor bereaksi pada angka inflasi yang melonjak. Kontrak berjangka (futures) indeks bursa AS terkoreksi tipis pagi hari ini waktu setempat, di mana pelaku pasar masih menunggu musim rilis kinerja keuangan dari perbankan besar seperti JPMorgan Chase dan Morgan Stanley.

Pasar saham China menjadi pemimpin kenaikan di bursa saham Asia hari ini. Selain itu, angka pengangguran jatuh di Australia dan bank sentral Singapura kembali mengetatkan kebijakan moneternya.

Hari ini, Komisi Eropa akan merilis proyeksi ekonominya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Bursa Eropa Kompak Rebound, Tanda Investor Mulai Optimis?


(aaf/aaf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading