United Tractors Investasi di ARKO Hingga Proyek Baru Intiland

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
09 August 2022 08:05
IHSG,  Senin (9/5/2022).
Foto: Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis-tipis pada perdagangan Senin (8/8/2022) awal pekan ini, setelah mencatatkan kinerja yang ciamik pada pekan lalu.

Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup naik tipis 0,03% ke posisi 7.086,849. Sepanjang hari kemarin, IHSG lebih banyak bergerak di zona merah. Namun, IHSG masih mampu bertahan di kisaran harga 7.080.

Nilai transaksi indeks pada Senin (8/8/2022) mencapai sekitar Rp 14 triliun dengan melibatkan 30 miliaran saham yang berpindah tangan dengan frekuensi sebanyak 1,4 juta kali. Sebanyak 241 saham menguat, 263 saham melemah, dan 186 saham lainnya mendatar. 

Lalu bagaimana dengan IHSG hari? Yuk simak kabar emiten sebelum memulai perdagangan Selasa (9/8/2022): 

1. Saham MORA Resmi Melantai di Bursa, Berapa 'Cuan' FREN?

Emiten penyedia infrastruktur dan jaringan telekomunikasi yakni PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) alias Moratelindo resmi mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (8/8/2022) hari ini.

Harga pelaksanaan MORA adalah senilai Rp 396 per lembar saham dengan jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 23,65 miliar saham. Perusahaan meraup sekitar Rp 1 triliun dari perhelatan ini.

Hingga penutupan perdagangan sesi I hari ini, saham MORA bertengger di sudah melesat hingga 98 poin atau 24,75% ke posisi harga Rp 494/unit.

Di lain sisi, emiten telekomunikasi Grup Sinarmas yakni PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) menjadi salah satu pemegang saham Moratelindo secara tidak langsung. Melalui anak usaha, Smart Telecom (Smartel), FREN memiliki 4,33 miliar atau setara 18,32% saham MORA setelah IPO.

Dengan melesatnya harga saham MORA, maka kekayaan FREN pun bertambah. Lantas, berapa 'kekayaan' FREN di saham Moratelindo setelah IPO?

Mari kita memulai hitung-hitungan secara kasar, dengan asumsi memakai harga IPO saham MORA di Rp 396/unit. Maka, kekayaan FREN di saham MORA sebelum perdagangan perdananya hari ini mencapai Rp 1,72 triliun.

Sementara jika dihitung dari harga MORA saat ini atau per perdagangan sesi I, yakni Rp 494/unit. Maka, kekayaan FREN saat ini di saham MORA mencapai Rp 2,14 triliun.

Dengan ini, maka 'cuan' yang sudah didapatkan oleh FREN melalui anak usahanya yakni Smartel sebesar Rp 424,52 miliar.

2. Intiland Gandeng Mitbana Garap Proyek di Tangerang Rp 1,1 T

Emiten properti PT Intiland Development Tbk (DILD) menyampaikan bahwa perseroan melalui entitas anak, membentuk perusahaan usaha patungan atau Joint Venture dengan Mitbana Urban Development Fund III Pte Ltd (MUDF III).

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/8/2022), perusahaan patungan tersebut dilakukan melalui entitas anak Intiland yaitu, PT Sinar Puspa Persada (SPP) dengan entitas anak Mitbana Urban Development Fund I Pte Ltd (Mitbana Fund).

Mitbana Fund sendiri merupakan entitas investasi yang didirikan oleh Mitsubishi Corporation (MC) and Surbana Jurong Capital (Holdings) Pte Ltd (SJ Capital).

"SPP bersama MUDF III telah membentuk suatu perusahaan usaha patungan (Joint Venture) yang bernama PT Inti Mitbana Development (IMD)," tulis manajemen Intiland, dikutip Senin (8/8/2022).

Adapun struktur kepemilikannya, MUDF III sebanyak 70% saham, sementara SPP sebanyak 30% saham. Melalui kerja sama ini IMD akan mengalokasikan dana investasi senilai Rp 1,1 triliun untuk pengembangan baru kawasan di Talaga Bestari, Tangerang.

"Dengan dibentuknya usaha patungan ini maka akan memberikan dampak positif bagi pengembangan perseroan," ungkap manajemen.

3. Soal Ketentuan Harga Tiket Pesawat, Ini Kata Bos Garuda

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) buka suara terkait kebijakan harga tiket pesawat. Terutama, harga tiket yang mengacu pada aturan Tarif Batas Atas (TBA) dan Tarif Batas Bawah (TBB) maupun kebijakan penunjang dalam kaitan komponen harga tiket lainnya.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, menyikapi imbauan Kementerian Perhubungan RI (Kemenhub) mengenai penerapan harga tiket yang lebih terjangkau bagi masyarakat, perseroan mengajak seluruh pemangku kepentingan di industri penerbangan untuk bersama-sama fokus mengoptimalkan momentum pemulihan industri penerbangan maupun kebangkitan ekonomi nasional.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah, dengan terus memperkuat sinergitas dalam memaksimalkan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan transportasi udara yang aman dan nyaman.

Manajemen melihat, imbauan ini sebagai pengingat bagi seluruh pelaku industri layanan transportasi udara untuk menyelaraskan langkah akselerasi kinerja dengan tetap menjaga komitmen kepatuhan terhadap aturan bisnis penerbangan. Termasuk, mengenai penerapan komponen harga tiket yang mengacu pada ketentuan dan regulasi berlaku serta secara berkesinambungan terus meningkatkan layanan transportasi udara yang berkualitas bagi masyarakat.

"Kami percaya kesadaran atas pentingnya keselarasan upaya untuk tumbuh dan pulih bersama di tengah situasi pandemi yang berkepanjangan, menjadi esensi penting guna memastikan ekosistem industri transportasi udara dapat terus bergerak maju memaksimalkan momentum pemulihan. Oleh karenanya, kiranya komitmen ini yang harus terus dijaga oleh seluruh pihak," kata Irfan dalam keterangan tertulis, Senin (8/8/2022).

Sementara itu, terkait penerapan kebijakan Kementerian Perhubungan RI KM 142 Tahun 2022 tentang besaran biaya tambahan (surcharge) yang disebabkan adanya fluktuasi bahan bakar (fuel surcharge), pihaknya akan menyikapi dan menjalankan kebijakan tersebut secara cermat dan seksama.

"Dengan mempertimbangkan fluktuasi harga bahan bakar avtur terhadap kebutuhan penyesuaian harga tiket yang tentunya dengan tetap mengedepankan pemenuhan kebutuhan masyarakat atas aksesibilitas layanan penerbangan," pungkasnya.

4. Begini Cara BYAN Kejar Produksi Batu Bara 39 Juta Ton

Direktur PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Alexander Ery Wibowo mengungkapkan tengah mengejar produksi batu bara 38-39 juta ton untuk tahun ini. Menurutnya tahun ini produksi batu bara dipenuhi tantangan karena cuaca dan transportasi.

"Kami membutuhkan peralatan berat atau heavy equipment dan ini menunggu. Kedua, transportasi, dan tergantung pada cuaca. Dari aspek demand tidak ada masalah. Ada masalah di supply-nya bagaimana mencapai target produksi," kata Ery dalam Economic Update CNBC Indonesia, Senin (8/8/2022).

Menurutnya tahun ini produksi lebih menantang karena adanya ketidakpastian cuaca karena hujan tinggi, dan keterbatasan infrastruktur. Saat ini BYAN juga fokus pada pembangunan jalan infrastruktur untuk mendorong laju pengiriman dan produksi, hingga mengurangi dampak pada lingkungan.

"Sumber daya kami, difokuskan pada pengembangan infrastruktur. Itu menyita energi dan waktu. Selain itu kami melakukan studi untuk penambangan underground mining," ujarnya. 

5. Baru 44% Laporan Keuangan yang Dilaporkan ke BEI

Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki ketetapan tenggat waktu pelaporan kinerja keuangan unaudited perusahaan tercatat paling lambat satu bulan setelah periode kuartalan berakhir.

Akan tetapi, kebijakan tersebut mengalami relaksasi semenjak pandemi. Relaksasinya berupa perpanjangan tenggat waktu selama satu bulan.

Misal, laporan keuangan kuartal kedua tahun ini seharusnya disampaikan paling lambat Juni kemarin. Namun, karena ada relaksasi, BEI bersedia menunggu hingga akhir bulan ini.

Hingga saat ini, terdapat 357 perusahaan tercatat yang sudah menyampaikan laporan keuangan. Jumlah ini masih setara sekitar 44,62% dari total perusahaan tercatat di BEI hingga hari ini, sebanyak 804 perusahaan.

"Bursa selanjutnya akan mengumumkan daftar perusahaan tercatat yang belum menyampaikan LK TW II yang dimaksud pada awal bulan September 2022," ujarnya kepada wartawan, Senin (8/8/2022).

Mengacu pada Ketentuan II.6.1 Peraturan Nomor I-H tentang Sanksi, terhitung sejak lampaunya batas waktu penyampaian Laporan Keuangan, bursa memberikan peringatan Tertulis I atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan sampai 30 hari kalender.

Peringatan tertulis II dan denda sebesar Rp 50.000.000 sampai 60 hari kalender, peringatan tertulis III dan denda sebesar Rp 150.000.000 sampai 90 hari kalender, dan suspensi perdagangan Efek sejak hari kalender ke-91.

6. Emiten Menara Milik Djarum Caplok Aset Fiber Optik Rp 801 M

Emiten menara telekomunikasi Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melalui anak usaha, PT BIT Teknologi Nusantara (BIT) membeli fiber optik senilai Rp 801 miliar dari PT Alita Praya Mitra (Alita).

"Berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli, BIT akan membeli Aset Fiber Optik milik Alita dengan nilai transaksi Rp 801 miliar, tunduk pada penyesuaian berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli / Based on the CSPA," jelas Monalisa Irawan, Corporate Secretary TOWR dalam keterbukaan informasi, Senin (8/8/2022).

Berdasarkan Perjanjian Penjaminan Perusahaan, PT Iforte Solusi Infotek akan memberikan jaminan kepada Alita atas pelaksanaan dari setiap dan semua kewajiban BITf berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli. Adapun penyelesaian transaksi diharapkan terjadi di September.

TOWR memastikan transaksi bukan merupakan transaksi benturan kepentingan bagi Perseroan sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 42 Tahun 2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan ("POJK 42") dan bukan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK No.17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.

"Informasi atau fakta material yang diungkapkan tidak memiliki dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Perseroan," pungkas perseroan.

7. Wow! IPO Rohartindo Kelebihan Permintaan 106 Kali

Perusahaan perabot rumah tangga, PT Rohartindo Nusantara Luas Tbk (TOOL) telah melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) sebanyak 410 juta saham baru dengan harga penawaran sebesar Rp 127 per saham. Sehingga, dana segar yang diperoleh dari hasil IPO tersebut sebesar Rp 52,07 miliar.

Saham yang ditawarkan pada pada masa penawaran tanggal 2 Agustus-5 Agustus 2022 menghasilkan permintaan terhimpun sebesar Rp 2,14 triliun. Dengan kata lain, IPO perusahaan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) 106,89 kali dari pooling dengan total investor sebanyak 31.227.

Dana hail IPO ini, sebanyak 54,08% akan digunakan untuk membeli aset berupa 3 unit ruko dan 2 unit gudang untuk pengembangan usaha. Lalu, sebesar 45,92% akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka pengembangan bisnis Perseroan yaitu penambahan barang-barang inventory Perseroan untuk dijual.

Barang-barang inventory yang akan dibeli itu adalah 60% untuk penambahan produk perkakas, 20% untuk penambahan produk peralatan rumah tangga dan 20% sisanya untuk penambahan produk Tas dan Koper.

Dalam waktu yang bersamaan, Perseroan juga menerbitkan waran seri I sebanyak 205 juta lembar atau 12,5% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan. Waran akan diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal penjatahan.

Setiap pemegang 2 saham baru berhak atas pembelian 1 waran dengan harga pelaksanaan Rp 500 yang dapat dilakukan setelah 6 bulan sejak diterbitkan, sampai dengan 18 bulan berikutnya. Seluruh dana dari penerbitan waran seri I akan digunakan sebagai modal kerja untuk barang-barang inventory Perseroan berupa perkakas, peralatan rumah tangga dan Koper Robot Airwheel.

8. Serius Kembangkan EBT, United Tractors Kuasai Saham Arkora

PT United Tractors Tbk (UNTR) melalui anak usaha, PT Energia Prima Nusantara (EPN) telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (Conditional Shares Sale and Purchase Agreement/CSPA) dengan ACEI Singapore Holding Private Ltd. (ACEI), Kamis (4/8/2022).

Investasi ini merupakan salah satu bentuk ekspansi yang mengedepankan penciptaan nilai tambah guna memenuhi kebutuhan seluruh pemangku kepentingan Perseroan dan memberikan dampak baik untuk masyarakat dan lingkungan. Perseroan berharap investasi ini akan mempercepat pengembangan bisnis EBT dalam portofolio Perseroan.

UNTR melakukan diversifikasi bisnis melalui pembelian 632,8 juta saham senilai Rp 186,5 miliar atau setara dengan 21,61% saham milik ACEI pada PT Arkora Hydro Tbk (Arkora), sebagai wujud dari komitmen perusahaan untuk menerapkan prinsip ESG dalam ekspansi bisnisnya serta memperkuat posisi United Tractors dalam bisnis berkelanjutan.

"Setelah selesai dilakukannya pembelian saham milik ACEI, maka 21,61% saham Arkora akan beralih kepada EPN. Ditambah saham yang telah dimiliki sebelumnya melalui pengambilbagian saat proses penawaran umum perdana Arkora, EPN akan memiliki saham di Arkora secara langsung dan tidak langsung sebesar 922.173.893 lembar saham atau setara dengan 31,49%," ungkap keterangan resmi, Senin (8/8/2022).

Investasi United Tractors pada Arkora sejalan dengan strategi pengembangan usaha Perseroan, dengan menetapkan bisnis Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebagai salah satu strategi transisi di bidang energi untuk menuju bisnis yang berkelanjutan. 

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular