Pasar Tunggu Rilis Inflasi, Dow Futures Kompak Naik Tipis!

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
08 August 2022 18:02
In this photo provided by the New York Stock Exchange, trader Americo Brunetti works on the floor, Thursday, March 25, 2021. Stocks are wobbling in afternoon trading Thursday as a slide in technology companies is being offset by gains for banks as bond yields stabilize.(Courtney Crow/New York Stock Exchange via AP)
Foto: AP/Courtney Crow

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) kompak menguat pada perdagangan Senin (8/8/2022), di mana investor menunggu rilis data inflasi pekan ini.

Kontrak futures indeks Dow Jones naik 82 poin atau 0,25%. Sedangkan indeks S&P 500 dan Nasdaq bergerak menguat yang masing-masing sebesar 0,29% dan 0,4%.

Penguatan pada kontrak futures terjadi setelah indeks S&P 500 dan Nasdaq mengalami kenaikan secara mingguan, meskipun rilis data tenaga kerja AS solid dan meredakan kekhawatiran akan resesi.

Pasar tenaga kerja yang solid juga mengisyaratkan bahwa ekonomi dapat menahan lebih banyak kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

Beberapa saham terkait energi bersih menguat setelah senator AS mengesahkan Rancangan Undang-undang (RUU) Pengurangan Inflasi senilai US$ 430 miliar dan diprediksikan akan diberikan pada rumah tangga AS pada pekan ini. Saham Invesco Solar ETF melesat 1,7% di pra-pembukaan perdagangan.

Sementara itu, Indeks Harga Konsumen (IHK) dijadwalkan akan dirilis pada Rabu (10/8) waktu setempat yang akan memberikan sinyal kepada investor mengenai kebijakan moneter The Fed selanjutnya di September. Investor memprediksikan adanya kenaikan sebesar 75 basis poin (bps) pada September dan akan menjadi kenaikan ketiga beruntun dengan besaran yang sama.

"Kenaikan kuat di pasar tenaga kerja semakin memperkuat bahwa AS saat ini tidak dalam resesi. Kenaikan besar pada pasar tenaga kerja adalah kejutan dan dapat menyakinkan orang...bahwa ekonomi membutuhkan kenaikan 75 bps lagi pada pertemuan Fed berikutnya. Semua mata sekarang tertuju pada inflasi," tutur Kepala Analis LPL Financial Jeffrey Roach dikutip CNBC International.

Analis Dow Jones memprediksikan IHK AS pada Juli 2022 akan turun ke 8,7% dari 9,1%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gara-gara Netflix Dow Jones Runtuh, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular