Wajib Baca! Misteri Surya Darmadi Hingga Dividen Interim INDY
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses mencatatkan kinerja impresif sepanjang pekan lalu. Dalam lima hari perdagangan, IHSG selalu finish di zona hijau.
Pada perdagangan Jumat (5/8/2022), IHSG naik 0,39% dan ditutup di 7.084,66. Dalam sepekan, IHSG menguat 1,92%. Katalis positif penguatan IHSG setidaknya ada tiga. Pertama adalah rilis laporan keuangan emiten bank-bank kakap yang ciamik.
Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh 5,44% yoy pada kuartal II-2022, lebih tinggi dari perkiraan konsensus 5,17% yoy.
Dalam sepekan terakhir, investor asing mencatatkan net buy di pasar reguler senilai Rp 3,76 triliun. Rilis kinerja keuangan bank yang ciamik, pertumbuhan ekonomi di atas ekspektasi serta inflow dana asing membuat IHSG menguat.
Lalu bagaimana dengan pekan ini? Yuk simak kabar emiten sebelum memulai perdagangan, Senin (8/8/2022):
1. Ekonomi RI Pulih, Astra Lanjutkan Investasi yang Tertunda
PT Astra International Tbk (ASII) menganggarkan belanja modal atau capex tahun ini pada kisaran Rp 20 triliun hingga Rp 25 triliun.
Head of Investor Relations Astra International Tira Ardianti mengatakan jumlah tersebut sudah hampir sama seperti masa sebelum pandemi.
Jumlah ini bahkan naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya Rp 8 triliun. Tira menjelaskan perseroan akan meningkatkan capex seiring dengan pulihnya perekonomian Indonesia.
"Kami ingin menambah investasi yang tertunda dan melanjutkan hal-hal yang tertunda pada masa Pandemi Covid-19," jelas Tira kepada media, Jumat (5/8/2022).
2. BUMI Proyeksi Produksi Batu Bara 36 Juta ton di Semester I
Emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memperkirakan produksinya mencapai 35-36 juta ton sepanjang semester I-2022. Produksi batu bara perusahaan sempat terganggu akibat hujan lebat secara berkepanjangan.
Hujan lebat di area penambangan milik BUMI berlangsung sejak akhir tahun lalu, dan masih berlangsung. Direktur dan Sekretaris BUMI Dileep Srivastava mengatakan fenomena La Nina yang menyebabkan hujan lebat menjadi salah satu penyebab berkurangnya produksi batu bara.
"Semoga dengan cuaca yang lebih bersahabat mulai Agustus ini, kami berharap bisa memenuhi dari sebagian hasil produksi dan kami berusaha keras untuk meningkatkan produksi dan pengiriman," kata Dileep kepada CNBC Indonesia, Jumat (5/8/2022).
Perusahaan memperkirakan produksi batu bara tahun di sekitar 78-83 juta ton, sedikit lebih rendah dibandingkan target sebelumnya 84-89 juta ton. Target ini sama dengan realisasi produksi 2021 sebanyak 78 juta ton.
3. IPO Saham Moratelindo Oversubscribed 227,35 Kali
Perusahaan penyedia infrastruktur dan jaringan telekomunikasi PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) alias Moratelindo, mengungkapkan pada masa penawaran umum, IPO perseroan mengalami kelebihan permintaan alias oversubscribed hingga 227,35 kali berdasarkan sistem e-IPO, jauh melampaui sejumlah target yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dalam keterangan tertulis, Jumat (5/8/2022), manajemen MORA mengungkapkan ini merupakan indikator respons positif dari tingkat kepercayaan masyarakat kepada MORA setelah menempuh perjalanan panjang di pasar modal sebelum IPO.
Sebelumnya, perseroan telah menerbitkan Obligasi pada tahun 2017, Sukuk melalui Penawaran Umum Berkelanjutan pada tahun 2019, tahun 2020 dan tahun 2021 dengan pemeringkatan dari PEFINDO pada bulan Maret tahun 2022 yang mengalami peningkatan dari sebelumnya idA dan idA(sy) menjadi idA+ dan idA+(sy).
Untuk diketahui, Moratelindo menetapkan harga IPO di batas atas Rp 396 per saham dari kisaran harga penawaran awal (Bookbuilding) antara Rp 368 - Rp 396 per saham.
4. Kemlu Singapura Bantah Keberadaan Surya Darmadi: Tidak Ada!
Keberadaan Surya Darmadi, tersangka kasus korupsi Rp 78 triliun sempat misterius, setelah sempat masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Ketut Sumedana mengatakan keberadaan Surya Darmadi saat ini diketahui berada di Singapura.
"Tuntutan belum ada, namun kami masih melakukan diplomasi karena Surya Darmadi masih di Singapura, syukur-syukur dengan diplomasi bisa diperiksa dan dibawa pulang," ucap Sumedana, kepada CNBC Indonesia, Kamis (4/8/2022).
Namun Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Singapura membantah hal tersebut. Melalui keterangan resmi di Facebook pada Jumat (4/8/2022), pihaknya mengatakan Surya Darmadi tidak sedang berada di negaranya.
"Menurut catatan imigrasi kami, Surya Darmadi saat ini tidak berada di Singapura," kata juru bicara Kemlu Singapura.
"Jika Indonesia mengajukan permintaan resmi ke Singapura dengan informasi pendukung yang diperlukan, Singapura akan memberikan bantuan yang diperlukan kepada Indonesia, dalam lingkup hukum dan kewajiban internasional kami," tambahnya.
5. Indika Bagikan Dividen Interim Rp 595,52 M, Simak Jadwalnya!
Emiten energi terintegrasi PT Indika Energy Tbk (INDY) bakal membagikan Dividen Interim Tahun Buku 2022 sebesar US$ 40 juta atau sebesar Rp 595,52 miliar, dengan memperhitungkan kurs tengah Bank Indonesia tanggal 3 Agustus 2022.
Berdasarkan keterbukaan informasi dikutip Minggu (7/8/2022), Direksi Indika Energy menyatakan bahwa keputusan dividen interim tersebut adalah berdasarkan Keputusan Rapat Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tanggal 3 Agustus 2022.
"Dividen Interim yang akan dibagikan kepada seluruh pemegang saham tercatat dalam Daftar Pemegang Saham yang berhak atas Dividen Interim tersebut (recording date) yakni tanggal 18 Agustus 2022, dengan demikian sebesar Rp 114,46381988 per saham," ungkap manajemen INDY.
Dividen Interim tersebut akan diperhitungkan dalam perhitungan Dividen Tunai Final untuk Tahun Buku 2022 pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku 2022.
6. Asing Masih Masuk Pasar Modal RI, Net Buy Rp 56,13 T
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, data perdagangan BEI selama periode 1 sampai dengan 5 Agustus 2022, mayoritas ditutup pada zona positif.
Investor asing pada Jumat (5/8/2022), mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 1,461 triliun dan sepanjang tahun 2022 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 56,132 triliun.
Pada pekan ini, peningkatan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa sebesar 8,51% menjadi sebesar Rp 15,339 triliun dari Rp 14,136 triliun pada penutupan pekan lalu.
Kemudian peningkatan juga terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 1,92% menjadi 7.084,655 dari 6.951,123 pada pekan sebelumnya.
Kapitalisasi pasar Bursa turut mengalami kenaikan 1,65% menjadi Rp 9.283,704 triliun dari Rp 9.133,059 triliun pada pekan sebelumnya.
(vap/vap)