Wajib Baca! Misteri Surya Darmadi Hingga Dividen Interim INDY

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
08 August 2022 07:40
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses mencatatkan kinerja impresif sepanjang pekan lalu. Dalam lima hari perdagangan, IHSG selalu finish di zona hijau.

Pada perdagangan Jumat (5/8/2022), IHSG naik 0,39% dan ditutup di 7.084,66. Dalam sepekan, IHSG menguat 1,92%. Katalis positif penguatan IHSG setidaknya ada tiga. Pertama adalah rilis laporan keuangan emiten bank-bank kakap yang ciamik.

Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh 5,44% yoy pada kuartal II-2022, lebih tinggi dari perkiraan konsensus 5,17% yoy.

Dalam sepekan terakhir, investor asing mencatatkan net buy di pasar reguler senilai Rp 3,76 triliun. Rilis kinerja keuangan bank yang ciamik, pertumbuhan ekonomi di atas ekspektasi serta inflow dana asing membuat IHSG menguat.

Lalu bagaimana dengan pekan ini? Yuk simak kabar emiten sebelum memulai perdagangan, Senin (8/8/2022):

1. Ekonomi RI Pulih, Astra Lanjutkan Investasi yang Tertunda

PT Astra International Tbk (ASII) menganggarkan belanja modal atau capex tahun ini pada kisaran Rp 20 triliun hingga Rp 25 triliun.

Head of Investor Relations Astra International Tira Ardianti mengatakan jumlah tersebut sudah hampir sama seperti masa sebelum pandemi.

Jumlah ini bahkan naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya Rp 8 triliun. Tira menjelaskan perseroan akan meningkatkan capex seiring dengan pulihnya perekonomian Indonesia.

"Kami ingin menambah investasi yang tertunda dan melanjutkan hal-hal yang tertunda pada masa Pandemi Covid-19," jelas Tira kepada media, Jumat (5/8/2022).

2. BUMI Proyeksi Produksi Batu Bara 36 Juta ton di Semester I

Emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memperkirakan produksinya mencapai 35-36 juta ton sepanjang semester I-2022. Produksi batu bara perusahaan sempat terganggu akibat hujan lebat secara berkepanjangan.

Hujan lebat di area penambangan milik BUMI berlangsung sejak akhir tahun lalu, dan masih berlangsung. Direktur dan Sekretaris BUMI Dileep Srivastava mengatakan fenomena La Nina yang menyebabkan hujan lebat menjadi salah satu penyebab berkurangnya produksi batu bara.

"Semoga dengan cuaca yang lebih bersahabat mulai Agustus ini, kami berharap bisa memenuhi dari sebagian hasil produksi dan kami berusaha keras untuk meningkatkan produksi dan pengiriman," kata Dileep kepada CNBC Indonesia, Jumat (5/8/2022).

Perusahaan memperkirakan produksi batu bara tahun di sekitar 78-83 juta ton, sedikit lebih rendah dibandingkan target sebelumnya 84-89 juta ton. Target ini sama dengan realisasi produksi 2021 sebanyak 78 juta ton.

3. IPO Saham Moratelindo Oversubscribed 227,35 Kali

Perusahaan penyedia infrastruktur dan jaringan telekomunikasi PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) alias Moratelindo, mengungkapkan pada masa penawaran umum, IPO perseroan mengalami kelebihan permintaan alias oversubscribed hingga 227,35 kali berdasarkan sistem e-IPO, jauh melampaui sejumlah target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dalam keterangan tertulis, Jumat (5/8/2022), manajemen MORA mengungkapkan ini merupakan indikator respons positif dari tingkat kepercayaan masyarakat kepada MORA setelah menempuh perjalanan panjang di pasar modal sebelum IPO.

Sebelumnya, perseroan telah menerbitkan Obligasi pada tahun 2017, Sukuk melalui Penawaran Umum Berkelanjutan pada tahun 2019, tahun 2020 dan tahun 2021 dengan pemeringkatan dari PEFINDO pada bulan Maret tahun 2022 yang mengalami peningkatan dari sebelumnya idA dan idA(sy) menjadi idA+ dan idA+(sy).

Untuk diketahui, Moratelindo menetapkan harga IPO di batas atas Rp 396 per saham dari kisaran harga penawaran awal (Bookbuilding) antara Rp 368 - Rp 396 per saham.

4. Kemlu Singapura Bantah Keberadaan Surya Darmadi: Tidak Ada!

Keberadaan Surya Darmadi, tersangka kasus korupsi Rp 78 triliun sempat misterius, setelah sempat masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Ketut Sumedana mengatakan keberadaan Surya Darmadi saat ini diketahui berada di Singapura.

"Tuntutan belum ada, namun kami masih melakukan diplomasi karena Surya Darmadi masih di Singapura, syukur-syukur dengan diplomasi bisa diperiksa dan dibawa pulang," ucap Sumedana, kepada CNBC Indonesia, Kamis (4/8/2022).

Namun Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Singapura membantah hal tersebut. Melalui keterangan resmi di Facebook pada Jumat (4/8/2022), pihaknya mengatakan Surya Darmadi tidak sedang berada di negaranya.

"Menurut catatan imigrasi kami, Surya Darmadi saat ini tidak berada di Singapura," kata juru bicara Kemlu Singapura.

"Jika Indonesia mengajukan permintaan resmi ke Singapura dengan informasi pendukung yang diperlukan, Singapura akan memberikan bantuan yang diperlukan kepada Indonesia, dalam lingkup hukum dan kewajiban internasional kami," tambahnya.

5. Indika Bagikan Dividen Interim Rp 595,52 M, Simak Jadwalnya!

Emiten energi terintegrasi PT Indika Energy Tbk (INDY) bakal membagikan Dividen Interim Tahun Buku 2022 sebesar US$ 40 juta atau sebesar Rp 595,52 miliar, dengan memperhitungkan kurs tengah Bank Indonesia tanggal 3 Agustus 2022.

Berdasarkan keterbukaan informasi dikutip Minggu (7/8/2022), Direksi Indika Energy menyatakan bahwa keputusan dividen interim tersebut adalah berdasarkan Keputusan Rapat Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tanggal 3 Agustus 2022.

"Dividen Interim yang akan dibagikan kepada seluruh pemegang saham tercatat dalam Daftar Pemegang Saham yang berhak atas Dividen Interim tersebut (recording date) yakni tanggal 18 Agustus 2022, dengan demikian sebesar Rp 114,46381988 per saham," ungkap manajemen INDY.

Dividen Interim tersebut akan diperhitungkan dalam perhitungan Dividen Tunai Final untuk Tahun Buku 2022 pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku 2022.

6. Asing Masih Masuk Pasar Modal RI, Net Buy Rp 56,13 T

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, data perdagangan BEI selama periode 1 sampai dengan 5 Agustus 2022, mayoritas ditutup pada zona positif.

Investor asing pada Jumat (5/8/2022), mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 1,461 triliun dan sepanjang tahun 2022 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 56,132 triliun.

Pada pekan ini, peningkatan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa sebesar 8,51% menjadi sebesar Rp 15,339 triliun dari Rp 14,136 triliun pada penutupan pekan lalu.

Kemudian peningkatan juga terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 1,92% menjadi 7.084,655 dari 6.951,123 pada pekan sebelumnya.

Kapitalisasi pasar Bursa turut mengalami kenaikan 1,65% menjadi Rp 9.283,704 triliun dari Rp 9.133,059 triliun pada pekan sebelumnya.

7. BRI Jaga Kinerja Tetap Kinclong Lewat 6 Jurus Ini

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menerapkan 6 strategi agar dapat terus konsisten dan berkelanjutan mempertahankan kinerja tetap kinclong ke depan. Pencapaian tersebut diraih seiring dengan torehan kinerja keuangan dan bisnis BRI yang solid sepanjang semester I tahun 2022, kendati ekonomi dibayangi ketidakpastian akibat pandemi dan krisis global.

BRI secara konsolidasian (BRI Group) berhasil mencatatkan laba bersih Rp 24,88 triliun, tumbuh 98,38% secara year on year (yoy) dengan total aset meningkat 6,37% yoy menjadi Rp 1.652,84 triliun. Pencapaian laba BRI tersebut menjadi yang terbesar sekaligus menjadi pertumbuhan yang tertinggi di Tanah Air.

Direktur Utama BRI Sunarso menggarisbawahi bahwa situasi dan kondisi ekonomi Indonesia secara domestik sesungguhnya sangat solid. Berbagai kebijakan yang diberikan oleh pemerintah maupun regulator di sektor keuangan menurutnya menghasilkan kekuatan ekonomi yang cukup tangguh dalam menghadapi krisis.

"Bisnis UMKM terutama di mikro itu jauh dari episentrum gejolak global, tapi kita memang harus tetap hati-hati.Untuk menjaga pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, BRI punya 6 strategi yang dirancang sekaligus untuk mengantisipasi tantangan tadi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (7/8/2022).

Strategi pertama adalah fokus pada funding stability dan funding sustainability. Artinya, BRI fokus kepada dana murah atau CASA. Untuk kinerja semester I-2022, dalam hal penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI tumbuh 3,70% menjadi Rp 1.136,98 triliun.

Strategi yang kedua, BRI fokus pada kualitas aset. Yakni melalui restrukturisasi terutama kredit UMKM menggunakan kelonggaran relaksasi yang diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk kinerja bank only persentase kredit yang direstrukturisasi pada paruh pertama tahun ini di level 12,18%, turun dari periode yang sama tahun lalu di 18,80%.

8. Bos BEI Pamer RI Punya 800 Emiten, Bursa Teraktif di ASEAN

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai satu milestone baru pada hari ini, Jumat (5/8/2022), di mana saat ini tercatat sudah ada total 800 emiten atau perusahaan tercatat di BEI.

Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan pencatatan saham PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) atau SKB Food pengelola Kebab Turki Baba Rafi pada hari ini merupakan hari yang spesial karena ini juga milestone bagi pasar modal Indonesia.

"Sari Kreasi Boga adalah emiten ke 800 yang mencatatkan sahamnya. Tahun ini RAFI adalah perusahaan ke 34, target BEI sampai akhir tahun adalah 55 perusahaan, mudah-mudahan bisa mencapai itu," ujarnya di Main Hall BEI, Jumat (5/8/2022).

Nampak hadir pada seremoni pencatatan saham RAFI hari ini yakni Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. Kepada Teten, Iman menjabarkan bahwa pada tahun 2020 total perusahaan tercatat di BEI sekitar 700-an.

"Dibandingkan dengan ASEAN (jumlah IPO) kita adalah yang tertinggi, demikian juga dalam penggalangan dana dari penawaran umum. Secara emiten kita hanya kalah dengan Malaysia," ujarnya.

"Dari sisi perdagangan harian, saat ini kita di Rp 15,4 triliun, kita hanya kalah dengan Thailand, sebelumnya kita nomor 4 sekarang nomor 2. Mudah-mudahan dalam masa penugasan kami 4 tahun ke depan, kita bisa menjadi yang terbaik, paling tidak di ASEAN," ujarnya.

9. Saham Haji Isam ARA Lagi, Tambah Tajir Rp 1,12 Triliun Deh

Harga saham emiten perkebunan sawit milik salah satu Crazy Rich Kalimantan Haji Isam yaitu PT Johnlin Agro Raya Tbk (JARR) kembali melesat dan menyentuh Auto Reject Atas (ARA).

Pada akhir perdagangan sesi I, Jumat (5/8/2022), harga saham JARR terbang 24,6% di Rp 466/unit. Harga saham JARR bahkan langsung ARA tak lama setelah perdagangan dibuka.

Untuk diketahui, JARR baru saja melantai di bursa domestik pada 4 Agustus 2022. Dalam debutnya, harga saham JARR juga ditutup melesat 24,67% hingga menyentuh ARA.

JARR melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) dengan melepas 1,22 miliar saham baru atau setara dengan 15,29% dari modal ditempatkan dan disetor di harga Rp 300/unit.

Dari aksi korporasi berupa IPO tersebut, dana segar yang diperoleh perusahaan mencapai Rp 366,8 miliar. Valuasi JARR berdasarkan harga IPO berada di Rp 2,4 triliun.

10. Pasca IPO, Baba Rafi Target 1.000 Outlet & Akuisisi Lazizaa

Setelah sukses mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Jumat (5/8/2022), perusahaan bisnis waralaba makanan, minuman, dan food supply yaitu PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI), bakal segera mengakuisisi PT Lazizaa Rahmat Semesta.

Founder sekaligus Direktur Pengembangan Bisnis SKB Food, Nilamsari mengungkapkan, nantinya Lazizaa akan bergerak sebagai operator sejumlah waralaba. Adapun dana akuisisi tersebut akan berasal dari hasil dana IPO sebesar Rp 13 miliar.

"Setelah IPO ini akan mengakuisisi Lazizaa. Karena kita ini sekarang bergeraknya di waralaba dan supply chain. Kita nanti rencananya akan mengembangkan outlet yang lebih banyak lagi, nah Lazizaa ini akan bergerak sebagai operator," kata Nilam kepada CNBC Indonesia, Jumat (5/8/2022).

Alasan serta pertimbangan Perseroan melakukan akuisisi adalah untuk meningkatkan pangsa pasar, meningkatkan sinergi serta efisiensi operasional bagi Perseroan.

Strategi ini juga untuk memperluas jaringan distribusi (supply chain) yang dimiliki oleh Perseroan dan menciptakan diversifikasi atau penganekaragaman usaha yang akan memberikan Perseroan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih karena Perseroan tidak hanya berjalan atau menguasai satu produk.

Selanjutnya, dana IPO sisanya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan, yang digunakan untuk pembelian bahan baku waralaba, bahan baku dan bahan pembantu, sewa gudang, biaya gaji karyawan dan pemeliharaan.

Nilam optimistis, dengan kondisi penanganan pandemi Covid-19 yang makin membaik dan perekonomian yang semakin pulih dapat membawa kinerja bisnis perusahaan semakin baik ke depannya.

11. RAJA Milik Suami Puan Maharani Diramal Cuan Segini Dari Rokan

PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) mejadi salah satu entitas yang tergabung dalam konsorsium proyek Blok Rokan. Proyek ini diperkirakan memberikan kontribusi cukup signifikan terhadap kinerja keuangan perusahan milik pengusaha Hapsoro, suami politikus Puan Maharani.

Yuni Pattinasarani, Corporate Secretary RAJA dalam keterbukaan informasi mengatakan, kontribusi indikatif Pipa Minyak Blok Rokan diharapkan berada pada kisaran 30%-45%. "Ini kontribusi baik untuk pendapatan maupun laba bersih," ujarnya dikutip Jumat (5/8/2022).

Itu merupakan target indikatif. Pasalnya, pengaliran minyak melalui pipa tersebut baru dilakukan mulai Februari kemarin setelah semua instalasi rampung pada akhir 2021.

Sampai saat ini, pengaliran pada pipa tersebut baru mencapai 25.300 BPOD. Pengaliran akan secara bertahap dan ditargetkan bisa mencapai utilisasi paling optimal pada tahun 2022 atau paling lambat awal tahun depan.

"Saat ini, yang masih perlu disepakati antara Pertamina Hulu Rokan dan Konsorsium Pertagas Rukun Raharja adalah tarif yang dikenakan terkait minyak yang melewati pipa baru tersebut," terang Yuni.

RAJA bersama entitas lain yang tergabung dalam proyek kerjasama operasi ini sekarang tengah berdiskusi agar kontrak yang berisi tarif pengangkutan minyak tersebut dapat segera ditandatangani.

Perlu diketahui, dalam pelaksanaan proyek Pipa Minyak Blok Rokan, tiga tahap perjanjian. Ketiganya adalah, Memorandum of Understanding (MoU) antara Pertamina dan Konsorsium Pertagas Rukun Raharja.

Jika prosesnya rampung, maka akan berlanjut pada Head of Agreement (HOA). Dalam tahapan ini tercantum indikasi tarif yang telah disepakati. "Dan yang saat ini sedang dalam proses finalisasi adalah Oil Transfer Agreement (OTA)," imbuh Yuni. 

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular