Biar Gak Kudet, Simak Kabar Pasar Berikut Ini Ya!
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat signifikan 0,84% di 7.046,64 kemarin. Kenaikan ini tak lepas dari sejumlah kabar pasar yang memberi warna.
Sama seperti kemarin, ada sejumlah kabar pasar yang tak boleh dilewatkan oleh para pelaku pasar. Sebab, ini menjadi salah satu pertimbangan keputusan investasi.
Berikut kabar pasar yang telah CNBC Indonesia rangkum untuk perdagangan hari ini, Kamis (4/8/2022).
Rights Issue Mengantre, Nilainya Capai Rp 36 T
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, hingga 1 Agustus 2022 terdapat 45 Perusahaan Tercatat yang berada pada pipeline right issue. Antrean ini didominasi oleh sektor keuangan.
"Total dana yang diperkirakan akan diperoleh melalui right issue sebesar Rp 36,9 triliun," kata Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna, Rabu (3/8/2022).
Adapun 45 perusahaan tercatat yang berada pada pipeline right issue, diantaranya, 6 perusahaan dari sektor basic materials, 5 perusahaan dari sektor konsumer kritikal, 2 perusahaan dari sektor konsumer non kritikal, 3 perusahaan dari sektor energi, 17 perusahaan dari sektor keuangan.
Selanjutnya, 1 perusahaan dari sektor kesehatan, 2 perusahaan dari sektor industri, 2 perusahaan dari sektor properti & real estates, 1 perusahaan dari sektor teknologi, 3 perusahaan dari sektor transportasi & logistik, dan 3 perusahaan dari sektor infrastruktur.
Simak! BMTR Jawab Rencana Merger dengan MNCN
Emiten Grup MNC milik Hary Tanoesoedibjo, PT Global Mediacom Tbk (BMTR) melakukan klarifikasi soal rencana merger antara MNCN dengan BMTR.
Dalam keterbukaan informasi, Abuzzal Abusaeri, Corporate Secretary BMTR mengatakan bahwa dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 28 Juli 2022, pada sesi tanya jawab berkembang diskusi mengenai upaya meningkatkan harga saham BMTR.
"Salah satunya adalah dengan melakukan pemotongan chain listing (pencatatan berantai) dengan melakukan merger antara BMTR dengan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN)," kata Abuzzal, dikutip Rabu (3/8/2022).
Emiten Ramai-ramai Akuisisi Jumbo Triliunan Rupiah, Ada Apa?
Iklim ekonomi moneter global memang dalam kondisi kurang optimal dengan bank sentral utama dunia kompak menaikkan tingkat suku bunga. Akan tetapi, prospek pengetatan ekonomi tersebut tampaknya tidak menjadi penghambat sejumlah emiten Tanah Air untuk melakukan akuisisi jumbo tahun ini.
Sepanjang tahun 2022, sejumlah perusahaan telah mengumumkan minat dan perjanjian pembelian. Sebagian telah merampungkan akuisisi dan beberapa masih dirumorkan dalam tahap penjajakan dalam menemukan pembeli yang tepat.
Terbaru, dua emiten kemarin mengumumkan rencana akuisisi jumbo yakni Astrindo Nusantara Infrastruktur (BIPI) dan Dayamitra Telekomunikasi (MTEL). BIPI yang merupakan emiten investasi berfokus pada infrastruktur energi terintegrasi, mengakuisisi PTT Mining Ltd Hongkong (PTTML) senilai US$ 471 juta atau setara Rp 7,06 triliun (asumsi kurs Rp 15.000/US$).
Sementara itu MTEL yang merupakan anak usaha Grup Telkom kembali melakukan penambahan pengalihan kepemilikan menara telekomunikasi sebanyak 6.000 menara dari Telkomsel. Akuisisi ini merupakan upaya Grup Telkom untuk memberikan garis demarkasi jelas akan bisnis anak usaha sembari membuat Mitratel semakin kompetitif dan meningkatkan value creation bagi stakeholder.
(RCI/dhf)