Analisis Teknikal

Sudah Hijau Tiga Hari, Mampukah IHSG Bertahan?

Putra, CNBC Indonesia
04 August 2022 07:01
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat signifikan pada perdagangan Rabu (3/8/2022).

IHSG ditutup menguat 0,8% di 7.046,64 pada perdagangan kemarin meski sempat mengalami koreksi di awal perdagangan, tetapi IHSG sukses rebound. Apresiasi ini menjadi kenaikan IHSG selama tiga hari beruntun.

Kenaikan signifikan IHSG terjadi di perdagangan sesi II terutama di menit-menit terakhir sebelum perdagangan ditutup.

Dengan kinerja tersebut, IHSG menjadi indeks saham acuan dengan kinerja terbaik ketiga di Asia Pasifik setelah indeks PSEi Filipina degan return 1,07% dan indeks KOSPI Korea Selatan yang naik 0,89%.

Mayoritas indeks saham Asia memang berakhir di zona hijau kemarin kecuali indeks KLCI (Malaysia), Shang Hai Composite (China) dan SENSEX (India) yang mengalami koreksi.

Kenaikan IHSG juga tak lepas dari adanya inflow dana asing. Data perdagangan mencatat, investor asing membukukan net buy senilai Rp 755,4 miliar di pasar reguler.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Apabila mengacu pada pergerakan IHSG kemarin, indeks sukses tembus level psikologis 7.000 dengan batas atas BB terdekat di 7.073.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Posisi RSI IHSG kemarin ditutup naik ke 64,98 yang menunjukkan adanya penguatan momentum beli, sejalan dengan adanya inflow dari asing. Posisi RSI sudah semakin dekat level jenuh belinya.

Apabila menggunakan indikator teknikal lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 tetap berada di atas garis EMA 26 dan bar histogram masih menguat di zona positif.

Peluang IHSG mengalami penguatan masih terbuka, setidaknya IHSG perlu menguji level psikologis 7.100 terlebih dahulu.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular