Gak Cuma Inflasi, Berikut Kabar Pasar Untuk Hari Ini

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
02 August 2022 07:50
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

ANJT Bukukan Laba Bersih US$ 19,3 Juta di Semester 1-2022

PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) membukukan laba bersih sebesar US$ 19,3 juta pada semester I-2022. Jumlah tersebut naik naik 66,1% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Kenaikan laba bersih ANJT sejalan dengan meningkatnya pendapatan sebesar US$ 144,1 juta atau meningkat sebesar 19,7% dibandingkan periode yang sama pada 2021. Hal ini terutama disebabkan oleh naiknya Harga Jual Rata-Rata (HJR) Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK).

Secara rinci, pendapatan ANJ didominasi oleh penjualan CPO dan PK dengan kontribusi sebesar 98,8% terhadap total pendapatan perusahaan atau sebesar US$ 142,3 juta dibandingkan dengan US$ 119,4 juta atau 99,2% pada periode yang sama tahun 2021. Sedangkan penjualan sagu berkontribusi sebesar US$ 845,9 ribu dari total pendapatan di semester 1-2022 atau naik US$ 438,1 ribu dibandingkan periode yang sama tahun 2021 karena meningkatnya volume dan harga penjualan.

Harga IPO Nankai Rp 127/Saham, Listing di BEI 9 Agustus

PT Rohartindo Nusantara Luas Tbk (TOOL) atau Nankai, menetapkan harga penawaran sebesar Rp 127 per saham dalam penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) perseroan.
Perseroan menawarkan sebanyak 410 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 50 per saham atau sebesar 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah IPO.

Berdasarkan prospektus yang dikutip Senin (1/8/2022), perseroan bakal meraup dana segar sebesar Rp 52,07 miliar dari aksi korporasi ini.

Adapun dana hasil IPO, sekitar 54,08% akan digunakan untuk pembelian aset berupa 3 unit Ruko.

Selanjutnya, sekitar 45,92% akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka pengembangan bisnis Perseroan yaitu penambahan barang-barang inventory Perseroan untuk dijual.

Sedangkan dana yang diperoleh Perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja Perseroan yaitu untuk barang-barang inventory Perseroan yaitu Perkakas, Peralatan Rumah Tangga dan Tas Koper.

Laba PP Presisi Melesat 33% di Semester I-2022

PT PP Presisi Tbk (PPRE) berhasil membukukan laba bersih Rp 89,9 miliar pada semester I-2022. Jumlah tersebut meningkat 33% jika dibandingkan dengan perolehan di periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 67,6 miliar.

Direktur Keuangan, Manrisk and Legal, PT PP Presisi M. Arif Iswahyudi menyebutkan, kinerja positif tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan secara konsolidasi sebesar 41,8% dari Rp 1,2 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 1,7 triliun.

Secara rinci, pendapatan dari sektor konstruksi dan jasa pertambangan menjadi kontributor terbesar dalam peningkatan pendapatan tersebut, di mana masing-masing sebesar 65% dan 26%. Sementara itu, sebesar 9% kontribusi berasal dari lini bisnis supporting seperti structure work, production plant, dan rental equipment.

"Pendapatan civil work dan mining services meningkat 53% year-on-year dari Rp 983 miliar menjadi Rp 1,5 triliun, yang berasal dari proyek-proyek infrastruktur dan jasa pertambangan, yaitu Proyek Weda Bay Nickel, Proyek Morowali, Proyek MHU, dan Jalan Hauling HPJ. Serta proyek infrastruktur seperti Proyek Tol Cinere Kukusan, Indrapura Kisaran, Proyek Revitalisasi Bandara Halim, Proyek BI Karawang, dan Proyek Bandara Sentani," ujarnya Senin (1/8/2022).

Usai Merugi, Bukalapak Cetak Laba Bersih Rp 8,59 Triliun

PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp 8,59 triliun pada semester pertama tahun 2022. Angka tersebut meroket sebesar 1.220% dari rugi bersih sebesar Rp 767 miliar pada periode yang sama tahun 2021.

Meskipun perseroan telah mencatat laba bersih pada paruh pertama tahun ini, pihaknya tetap memiliki fokus pada kinerja operasional Perseroan. Sehingga, manajemen perseroan tetap menggunakan adjusted EBITDA sebagai indikator kinerja perseroan.

Bukalapak berhasil membukukan laba operasional sebesar Rp 8,606 triliun pada semester pertama 2022, atau mengalami peningkatan sebesar 1.209% dari rugi operasional sebesar Rp 776 miliar pada tahun lalu, terutama disebabkan oleh laba nilai investasi marked-to-market dari PT Allo Bank Indonesia Tbk.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2022, capaian laba bersih tersebut didorong oleh pendapatan Bukalapak pada kuartal II yang tumbuh sebesar 105% menjadi Rp 903 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara, pendapatan Bukalapak pada semester pertama 2022 meningkat sebesar 96% dari sebelumnya menjadi Rp 1,691 triliun.

(RCI/dhf)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular