Harga Karet Sebulan Turun 7,4%, Covid-19 Jadi Biang Keladi

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
29 July 2022 19:14
A woman works in a rubber plantation in Yala province, southern Thailand, January 30, 2017. REUTERS/Surapan Boonthanom
Foto: REUTERS/Surapan Boonthanom

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet dunia melemah pada perdagangan hari ini karena penguatan mata uang yen Jepang terhadap dolar Amerika Serikat.

Pada Jumat (29/7/2022) harga karet di pasar berjangka Jepang tercatat JPY 237/kg, anjlok 1,25% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Kinerja karet dunia sepanjang pekan ini menguat tipis 0,21% secara point-to-point (ptp). Sementara jika melihat kinerja bulanan sepanjang Juli, harga timah tercatat melemah 7,39% ptp.

para pelaku pasar masih khawatir atas permintaan karet yang melambat di China karena tindakan penguncian yang diperpanjang di tengah gelombang baru virus Corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19).

Negeri Tirai Bambu tersebut menerapkan strategi zero Covid, yang mana pemerintah setempat tidak segan-segan menutup aktivitas atau lockdown suatu wilayah meskipun jumlah penambahan kasus sedikit. Ini sebabnya pasar melihat prospek ekonomi China buram.

China sendiri adalah konsumen karet terbesar di dunia. Mengacu data Statista, China mengkonsumsi 4,7 ton karet dunia.

Sepanjang bulan harga timah terus dibayangi oleh ekspektasi kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserves/The Fed) yang agresif paska pengumuman inflasi yang tembus 9,1%, tercepat dalam 40 tahun terakhir.

Sementara itu harga karet hari ini tertekan oleh mata uang yen Jepang yang menguat, mengalahkan dolar AS.

"Saya akan mengaitkan penurunan harga hari ini terutama untuk menekan nafsu makan karena yen berada pada posisi terkuat dalam beberapa saat," kata seorang pedagang yang berbasis di Singapura.

Yen Jepang menuju bulan terbaiknya dalam hampir tiga tahun, setelah sebelumnya menyentuh posisi tertinggi dalam enam minggu di 1JPY 32,76/US$. Kekhawatiran pertumbuhan telah mendorong imbal hasil AS turun tajam dan menekan spekulan keluar dari posisi short yen yang ramai.

Kenaikan yen membuat karet dunia yang dibanderol dengan mata uang Samurai itu tidak menarik. Sebab menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Membaik, Harga Karet Lompat 2%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular