Suku Bunga The Fed Naik, Harga Tembaga Ikut Naik
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia melonjak hari ini meskipun bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserves/The Fed) menaikkan suku bunga.
Pada Kamis (28/7/2022) pukul 10:45 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 7.745/ton, menguat 1,41% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Federal Reserve AS menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin (bp) untuk pertemuan kedua berturut-turut untuk mengendalikan inflasi. Langkah seperti itu telah diantisipasi oleh para pelaku pasar.
Kebijakan tersebut dianggap tidak se-hawkish ekspektasi saat inflasi Amerika Serikat (AS) melaju ke tingkat tercepat dalam 40 tahun terakhir, yakni 9,1% year-on-year/yoy. Saat itu ekspektasi pasar The Fed akan menaikkan suku bunga hingga 100 bp.
Selain itu, harga tembaga juga ditopang oleh pelemahan mata uang dolar AS. Dollar Index (yang mengukur greenback dengan enam mata uang utama) tercatat 106,25, turun 0,19% dari posisi kemarin. Ini adalah terendah sejak awal Juli.
Dolar yang melandai jadi sentimen positif bagi tembaga yang dibanderol dengan greenback. Sebab menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Pasar juga berharap untuk melihat lebih banyak stimulus pada proyek infrastruktur yang dapat memperkuat permintaan logam setelah pertemuan Politbiro Partai Komunis China pada akhir bulan ini untuk membahas kebijakan ekonomi untuk sisa tahun ini.
China sendiri adalahkonsumen tembaga olahan terbesar di dunia. Menurut Statista, konsumsinya mencapai 54% persen dunia. Sehingga permintaan dari China memiliki pengaruh terhadap harga tembaga.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)