Breaking! Harga Karet Terendah dalam 6 Bulan

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Jumat, 22/07/2022 18:25 WIB
Foto: Ilustrasi perkebunan karet di Nsuaem, Ghana. REUTERS / Zohra Bensemra

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet dunia jatuh ke posisi terendah dalam enam bulan terakhir. Penyebabnya adalah kekhawatiran melemahnya permintaan dari China, konsumen utama karet.

Pada Jumat (22/7/2022) harga karet yang diperdagangkan di bursa berjangka Jepang tercatat JPY 236,5/kg, turun 0,5% dibandingkan dengan harga penutupan kemarin.


Ada kekhawatiran atas melambatnya permintaan karet di konsumen utama China, karena penguncian yang diperpanjang setelah gelombang baru virus Corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang mengurangi aktivitas dan konsumsi industri.

"Seperti yang diperkirakan, sentimen pasar masih lemah karena ketidakpastian menyusul perkembangan wabah China, serta situasi hipotek yang sedang berlangsung," kata seorang pedagang yang berbasis di Singapura.

Komisi Kesehatan China melaporkan 1.011 kasus virus corona baru pada 21 Juli, di mana 175 bergejala dan 836 tidak menunjukkan gejala. Jumlah tersebut naik dibandingkan dengan 943 kasus baru sehari sebelumnya.

China sendiri adalah konsumen karet terbesar di dunia. Mengacu data Statista, China mengkonsumsi 4,7 ton karet dunia pada 2020.

Sementara itu, kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global membayangi prospek pemulihan Asia dengan pertumbuhan aktivitas pabrik melambat di Jepang dan Australia turut menekan karet.

Aktivitas manufaktur Jepang tumbuh pada laju paling lambat dalam 10 bulan di bulan Juli. Sedangkan aktivitas manufaktur di Australia juga turun jatuh ke 55,7 pada Juli dari 56,2 pada Juni.

Manufaktur yang melemah memberikan tekanan kepada pembuat kebijakan untuk mendukung ekonomi mereka. Namun di sisi lain perlu memperketat kebijakan moneter untuk memerangi inflasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi