
Lupakan 2022, Minyak Mentah Dunia Lebih Bergairah di 2023

Dari sisi pasokan, pertumbuhan dari non-OPEC pada 2022 tetap tidak berubah dari prediksi bulan sebelumnya, meskipun ada revisi ke naik dari China dan Kanada.
Produksi diperkirakan akan tumbuh sebesar 2,1 mb/d menjadi rata-rata 65,7 mb/d.
Pendorong utama pertumbuhan pasokan adalah AS, Kanada, Brasil, Cina, Kazakhstan, dan Guyana. Sementara produksi diperkirakan akan menurun terutama di Rusia, Indonesia, dan Thailand.
Produksi minyak non-OPEC diperkirakan tumbuh sebesar 1,7 mb/d pada 2023 didukung oleh permintaan yang kuat. Investasi hulu di negara-negara non-OPEC diperkirakan sekitar US$ 415 miliar, sama seperti tahun 2022 dan lebih tinggi 18% dibanding 2021. Meskipun demikian, nilai ini masih hanya setengah dari US$ 755 miliar dari 2014.
Produksi baru oleh proyek-proyek yang disetujui hingga 2023 diperkirakan sekitar 19,7 mb/d, naik 10% dibanding prakiraan 2022 sebesar 17,8 mb/d.
Pertumbuhan produksi di AS diperkirakan sebesar 1,1 mb/d, terutama dari minyak mentah Permian AS dan NGL non-konvensional serta dari Teluk Meksiko.
Sementara produksi minyak dari Norwegia, Brasil, Guyana, Kazakhstan, dan Argentina diperkirakan akan meningkat melalui lapangan kerja baru dan peningkatan proyek yang ada.
(ras)[Gambas:Video CNBC]
