Lupakan 2022, Minyak Mentah Dunia Lebih Bergairah di 2023

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
13 July 2022 18:25
Ilustrasi: Minyak mengalir keluar dari semburan dari sumur 1859 asli Edwin Drake yang meluncurkan industri perminyakan modern di Museum dan Taman Drake Well di Titusville, Pennsylvania AS, 5 Oktober 2017. REUTERS / Brendan McDermid / File Foto
Foto: Ilustrasi: Minyak mengalir keluar dari semburan dari sumur 1859 asli Edwin Drake yang meluncurkan industri perminyakan modern di Museum dan Taman Drake Well di Titusville, Pennsylvania AS, 5 Oktober 2017. REUTERS / Brendan McDermid / File Foto

Pertumbuhan permintaan minyak dunia pada tahun 2022 tetap tidak berubah dari perkiraan bulan sebelumnya di 3,4 mb/d. Permintaan minyak di Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) diperkirakan meningkat sebesar 1,8 mb/d, sementara non-OECD tumbuh sebesar 1,6 mb/d. Total permintaan minyak diproyeksikan rata-rata 100,3 mb/d.

Kuartal pertama tahun ini direvisi lebih tinggi, di tengah permintaan minyak yang lebih baik dari perkiraan di negara-negara konsumen utama OECD.

Namun, dengan kebangkitan Covid-19 di China dan ketidakpastian geopolitik yang sedang berlangsung, permintaan minyak di kuartal kedua 2022 direvisi lebih rendah.

Permintaan minyak global pada 2023 diperkirakan akan tumbuh 2,7 juta barel per hari (mb/d).

Permintaan dari negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) diperkirakan meningkat sebesar 0,6 mb/d.

Sementara permintaan negara-negara non-OECD diproyeksikan menunjukkan peningkatan 2,1 mb/d. Peningaktan ini didukung dari China dan India karena adanya pemulihan pemintaan bahan bakar transportasi dan dari bahan bakar industri yang kuat.

Bahan bakar minyak, bensin, dan solar diharapkan memimpin pertumbuhan permintaan minyak pada 2023. Permintaan datang seiring meningkatnya mobilitas di negara-negara konsumen utama seperti Amerika Serikat (AS), China, dan India.

Sementara permintaan diesel akan didorong permintaan dari kegiatan industri seperti konstruksi dan pertanian di negara-negara OECD.

Sementara permintaan sulingan minyak ringan (light distillates) akan didukung oleh penambahan kapasitas pabril NGL di AS, pabrik Propane Dehydrogenation (PDH) di China, dan margin petrokimia yang stabil.

Bahan bakar jet akan terus pulih karena perjalanan udara domestik dan internasional meningkat. Namun, ketidakpastian karena ada kekhawatiran Covid-119 khususnya di China.

(ras)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular