Gainers-Losers

ASHA Kembali Jawara, Giliran HOPE Paling Boncos!

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
12 July 2022 12:40
Karyawan melintas di depan layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/7/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa (12/7/2022). Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), ada 266 saham naik, 232 saham merosot dan 170 saham stagnan. Sementara, nilai transaksi tercatat Rp 5,25 triliun dengan volume perdagangan mencapai 13,64 miliar saham.

Di tengah menguatnya IHSG siang ini, terdapat 5 saham yang tampil perkasa masuk jajaran top gainers dan 5 saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers.

Berikut 5 saham top gainers pada sesi I siang ini Selasa (12/7/2022).

1. PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA), naik +12,87%, ke Rp 228/unit

2. PT Bumi Resources Tbk (BUMI), naik +8,22%, ke Rp 79/unit

3. PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK), naik +8,2%, ke Rp 132/unit

4. PT Rukun Rahrja Tbk (RAJA), naik +6,48%, ke Rp 575/unit

5. PT Trimitra Prawara Goldland Tbk (ATAP), naik +6,14%, ke Rp 121/unit

Saham Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA) memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 50,81 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 230,34 juta unit saham.

Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 1 Juli hingga Senin (8/7/2022) saham ASHA hanya 1 kali merah, dengan 3 kali menghijau, dan 3 kali stagnan. Dengan ini saham ASHA berhasil mencatatkan kenaikan 14% dalam sepekan tetapi dalam sebulan terakhir saham ASHA masih ambles 29,19%.

Kabar terbaru, berencana membeli 99,97% saham yang telah disetor penuh di PT Jembatan Lintas Global (JLG) senilai Rp 28 miliar.

Rencana transaksi yang akan dilakukan merupakan transaksi dengan pihak terafiliasi ASHA, mengingat Ervin Sutioso dan Andi Soegiarto merupakan pihak terafiliasi perseroan. Ervin Sutioso merupakan salah satu pemegang saham ASHA dan Andi Soegiarto adalah suami dari Erlin Sutioso yang juga merupakan pemegang saham ASHA.

Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha JLG adalah pertanian, kehutanan dan perikanan, industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, serta pengangkutan dan pergudangan.

ASHA merupakan perusahaan perikanan yang terintegrasi dengan beroperasi 40 tahun lebih di industri perikanan. Produk bahan baku perikanan Cilacap Samudera berasal dari hasil tangkapan kapal sendiri dan juga dari supplier atau pihak ketiga.

Selain beberapa saham menjadi top gainers, terdapat beberapa saham yang menjadi top losers, berikut 5 saham top losers pada sesi I siang ini Selasa (12/7/2022).

1. PT Harapan Duta Pertiwi Tbk (HOPE), turun -6,83%, ke Rp 136/unit

2. PT Mustika Ratu Tbk (MRAT), turun -6,82%, ke Rp 246/unit

3. PT Trimitra Propertindo Tbk (LAND), turun -6,78%, ke Rp 165/unit

4. PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP), turun -6,47%, ke Rp 130/unit

5. PT MNC Land Tbk (KPIG), turun -6,25%, ke Rp 90/unit

Saham Harapan Duta Pertiwi Tbk (HOPE) paling tajam penurunannya pada perdagangan sesi I siang ini. Bercokol di daftar top losers dengan nilai transaksi mencapai Rp 3,52 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 25,52 juta unit saham.

Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 1 Juli hingga Selasa (12/7/2022) saham HOPE tercatat hanya 2 kali menghijau, dan 5 kali merah. Dengan ini, dalam sepekan saham HOPE mengalami penurunan mencapai 26,88% dalam sepekan dan ambles 11,69% dalam sebulan.

Belum ada informasi signifikan mengenai penurunan saham HOPE. Jika melihat laporan kinerja keuangan, HOPE mengaku situasi terburuk sudah berhasil dilewati yakni perlemahan ekonomi akibat pandemi Covid-19 saat itu HOPE ikut terpukul dan penjualan menurun.

Perseroan berhasil membidik penjualan Rp100 miliar sepanjang 2022. Emiten berkode saham HOPE ini menilai sejumlah faktor menopang optimisme tersebut, salah satunya pertumbuhan ekonomi nasional yang membaik.

Perlambatan ekonomi global masih dominan di kalangan pelaku pasar, isu resesi dunia masih akan terus menghantui pasar finansial global termasuk Indonesia sehingga membuat aset-aset berisiko dihindari.

Bagaimanapun juga laju inflasi yang tinggi disertai dengan kebijakan moneter yang agresif telah membuat pasar keuangan global bergejolak di sepanjang tahun ini.

Oleh sebab itu, fokus utama investor saat ini adalah rilis laporan keuangan emiten. Para pemodal akan menyaksikan bagaimana kenaikan inflasi yang tinggi berdampak pada kinerja keuangan emiten.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aum/aum)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular