Gainers-Losers

Ini Deretan Saham Tercuan dan Terboncos, Kamu Pegang?

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
07 July 2022 12:15
Karyawan melintas di depan layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/7/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat pada penutupan perdagangan sesi I Kamis (7/7/2022). Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), ada 275 saham naik, 211 saham merosot dan 173 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,95 triliun dengan volume perdagangan mencapai 11,14 miliar saham.

Di tengah menguatnya IHSG siang ini, terdapat lima saham yang tampil perkasa masuk jajaran top gainers dan lima saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers.

Berikut 5 saham top gainers pada sesi I siang ini Kamis (7/7/2022).

1. PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM), naik +30%, ke Rp 234/unit

2. PT Saraswati Indoland Development Tbk (SWID), naik +27%, ke Rp 254/unit

3. PT Bank Jago Tbk (ARTO), naik +6,73%, ke Rp 8.325/unit

4. PT Barito Pacific Tbk (BRPT), naik +6,29%, ke Rp 760/unit

5. PT PAM Mineral Tbk (NICL), naik +5,95%, ke Rp 89/unit

Saham PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM) memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 12,3 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 53,4 juta unit saham.

Selama 2 hari beruntun DFAM memimpin jajaran top gainers dan hari ini merupakan hari kedua DFAM menghijau pasca ambles sejak perdagangan Juni. Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 6 Juni hingga Rabu (6/7/2022) saham DFAM hanya 1 kali menghijau.

Dengan ini, saham DFAM berhasil mencatatkan kenaikan 47,17% dalam sepekan dan ambles 46,58% dalam sebulan. Sebelum mengalami ARB berturut-turut, saham DFAM sempat melonjak 49,06% selama 2-3 Juni lalu.

Menilik ke belakang, harga saham DFAM sebelumnya sempat menyentuh level tertinggi setidaknya selama setahun terakhir di Rp780/saham pada 7 April 2022. Setelah itu, saham DFAM cenderung turun ke bawah, kendati pernah mencuat ke Rp580/saham pada 3 Juni lalu.

Jika melihat kinerja laporan keuangannya, pendapatan bersih DFAM turun 8,48% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp16,11 miliar per kuartal I 2022. DFAM sendiri masih merugi hingga Rp3,96 miliar, berkurang dari rugi bersih periode yang sama tahun lalu Rp5,52 miliar.

Sebagai gambaran, berdiri sejak 2011, DFAM telah selesai menggarap proyek-proyek komersil dan hunian serta hotel dan resor yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.

Sebagai informasi, PT. Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM) ini bergerak di bidang pengembangan properti, mulai dari perumahan, komersial, dan juga hotel & resort.

Selain beberapa saham menjadi top gainers, terdapat beberapa saham yang menjadi top losers, berikut 5 saham top losers pada sesi I siang ini Kamis (7/7/2022).

1. PT Winner Nusantara Jaya Tbk (WINR), turun -6,9%, ke Rp 54/unit

2. PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS), turun -5,19%, ke Rp 256/unit

3. PT Harapan Duta Pertiwi Tbk (HOPE), turun -5,03%, ke Rp 170/unit

4. PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS), turun -3,91%, ke Rp 172/unit

5. PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK), turun -3,2%, ke Rp 121/unit

Saham emiten properti asal Batam Winner Nusantara Jaya Tbk (WINR ) paling tajam penurunannya pada perdagangan sesi I siang ini. Bercokol di daftar top losers dengan nilai transaksi mencapai Rp 280,45 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 1,47 miliar unit saham.

Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 27 Juni hingga Rabu (6/7/2022) saham WINR tercatat hanya 1 kali menghijau, dan 6 kali merah. Dengan ini, dalam sepekan saham WINR mengalami penurunan mencapai 28% dan ambles 44,33% dalam sebulan.

Dengan ini, harga saham WINR saat ini sudah berada di bawah harga penawaran saham perdana (IPO) Rp100/saham. Sebagai informasi, WINR melakukan IPO pada 25 April 2022 dengan raihan dana Rp150 miliar.

Belum ada informasi signifikan mengenai penurunan saham WINR. Jika melihat laporan kinerja keuangan, perseroan berhasil membukukan pendapatan bersih senilai Rp 4,54 miliar per 31 Desember 2020. Maka dari itu, WINR pun terus berekspansi ke wilayah lain meliputi Jabodetabek, Palembang, dan Kalimantan.

Winner Nusantara Jaya memiliki kegiatan usaha utama sebagai Developer Real Estate yang dimiliki sendiri maupun disewa, real estate atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak, aktivitas Perseroan holding, aktivitas kantor pusat, aktivitas konsultasi manajemen lainnya serta aktivitas keinsinyuran dan konsultasi teknis yang berkaitan dengan itu.

WINR berfokus pada pengembangan properti di Batam. Selain itu, hingga saat ini perusahaan juga memiliki proyek di daerah Jawa Barat tepatnya di Cibinong, Bogor.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aum/aum)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular