Top Gainers-Losers

Harga Nikel Anjlok, Saham Emitennya Jeblok

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
27 June 2022 12:36
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,82% di posisi 6.984,27 pada penutupan perdagangan sesi I Senin (27/6/2022). Hari ini merupakan hari perdagangan 'gelap gulita' di pasar modal Tanah Air di mana status investor domestik dan asing juga ditutup selama jam perdagangan berlangsung dan baru akan dibuka setelah pasar tutup.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), ada 233 saham naik, 256 saham merosot dan 178 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,71 triliun dengan volume perdagangan mencapai 13,53 miliar saham.

Di tengah melemahnya IHSG siang ini, terdapat lima saham yang tampil perkasa masuk jajaran top gainers dan lima saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers.

Berikut 5 saham top gainers pada sesi I siang ini Senin (27/6/2022).

1. PT Megapower Makmur Tbk (MPOW), naik +24,27%, ke Rp 128/unit

2. PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), naik +8,69%, ke Rp 3.160/unit

3. PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP), naik +7,53%, ke Rp 200/unit

4. PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS), naik +5,68%, ke Rp 4.650/unit

5. PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK), naik +5,5%, ke Rp 2.110/unit

Saham Megapower Makmur Tbk (MPOW) memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 33,8 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 283,45 juta unit saham.

Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 16 Juni hingga Jumat minggu lalu (24/6/2022) saham MPOW hanya 3 kali menghijau, dengan 2 kali merah, dan 2 kali flat. Selama 9 hari perdagangan MPOW berhasil mencatatkan kenaikan mencapai 43,02%, namun selama 5 hari mencatatkan penurunan 8,04%.

Belum ada informasi signifikan mengenai kenaikan saham MPOW. Jika melihat kinerja laporan keuangannya, MPOW berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 10,91 juta pada kuartal I-2022.

Sebagai informasi, MPOW bergerak dalam bidang pengadaan barang dan jasa untuk pembangkit tenaga listrik. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2007. Perseroan merupakan anak perusahaan Bina Puri Holdings Bhd, perusahaan publik yang terdaftar di dewan utama Bursa Malaysia Berhad.

MPOW berfokus pada pengembangan pembangkit berbasis energi terbarukan untuk bisa menjaga kesinambungan dan memberi keuntungan di masa mendatang hal ini sejalan dengan program Green Economy yang tengah digaungkan Indonesia.

Selain beberapa saham menjadi top gainers, terdapat beberapa saham yang menjadi top losers yakni:

1. PT PAM Mineral Tbk (NICL), turun -6,93%, ke Rp 94/unit

2. PT Winner Nusantara Jaya Tbk (WINR), turun -6,9%, ke Rp 81/unit

3. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI), turun -6,9%, ke Rp 108/unit

4. PT Sinergi Inti Plastindo Tbk (ESIP), turun -6,8%, ke Rp 96/unit

5. PT Vale Indonesia Tbk (INCO), turun -6,75%, ke Rp 5.875/unit

Saham PAM Mineral Tbk (NICL) paling tajam penurunannya pada perdagangan sesi I siang ini. Bercokol di daftar top losers dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,27 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 97,03 juta unit saham.

Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 16 Juni hingga Jumat minggu lalu (24/6/2022) saham NICL hanya 2 kali menghijau, dengan 5 kali merah. Saham NICL telah turun selama 5 hari berturut-turut dengan penurunan 18,26%.

Pekan lalu, harga nikel ambles di tengah kekhawatiran resesi ekonomi secara global. Mengutip data Barchart, harga nikel untuk kontrak Juni 2022 ambles 4,79% dalam sepekan terakhir menjadi US$ 23.996/ton.

Di tengah Kekhawatiran ekonomi saat ini serta bayang-bayang sinyal negatif terkait kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) yang bisa memicu resesi. Bila resesi terjadi, pasar nikel akan terdampak karena dapat mengikis permintaan. Saat permintaan turun, harga mengikuti.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aum/aum)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular