Harga Karet Ambles 3%, Gara-gara China Nih...

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
06 July 2022 17:55
A worker collects latex from a rubber tree in Sanya, in Hainan province in this November 6, 2007 file photo. Scientists are worried that the expansion of rubber plantations to feed China's voracious tyre industry, the world's largest, will destroy the ecosystem of Xishuangbanna, tucked between China's borders with Laos and Myanmar. REUTERS/Andy Gao/Files
Foto: REUTERS/Andy Gao

Jakarta, CNBC Indonesia - Prinsip nol-Covid yang dianut China membuat pasar komoditas menjadi sangat tidak pasti. Tambahan kasus yang bahkan kurang dari 100 kasus, bisa membuat wilayah ditutup total.

Pada Rabu (6/7/2022) harga karet yang dijual di bursa berjangka Jepang tercatat JPY 249,6/kg, anjlok 3% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Status China sebagai konsumen utama membuat berbagai kebijakan yang berdampak pada ekonomi menjadi sensitif bagi laju harga komoditas, termasuk karet. China adalah konsumen karet terbesar di dunia. Mengacu data Statista, China mengkonsumsi 4,7 ton karet dunia.

Saat ini China masih melawan penyebaran virus Corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang baru muncul termasuk di Shanghai. Kasus di provinsi Anhui Timur, di mana lebih dari 1 juta orang di kota-kota kecil dikunci, sedikit menurun menjadi 222 pada Selasa dari 231 sehari sebelumnya.

Provinsi ini masih menyumbang sebagian besar infeksi baru China. Sementara di provinsi Jiangsu timur, 65 kasus baru terdeteksi pada Selasa.

"Beberapa daerah China menghadapi wabah lokal dan infeksi telah muncul di tingkat komunitas di Shanghai, yang harus kita anggap sangat penting," kata pejabat kesehatan kota Zhao Dandan.

China melawan penyebaran virus dengan prinsip nol Covid, lockdown bisa sewaktu-waktu diterapkan. Akibatnya prospek ekonomi China menjadi tidak pasti dan akan berpengaruh negatif terhadap permintaan komoditas untuk industri termasuk karet.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Membaik, Harga Karet Lompat 2%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular