
Perak Bangkit! PHP Nggak Nih?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia menguat didukung oleh mata uang dolar Amerika Serikat (AS) yang melandai. Hal ini mampu menghentikan tren pelemahan selama empat hari beruntun. Apakah perak benar-benar bangkit?
Pada Selasa (5/7/2022) pukul 13:35 WIB harga perak dunia tercatat US$ 20,12/ons, naik 0,83% dibandingkan posisi kemarin.
Dollar Index (yang membandingkan dolar dengan enam mata uang utama) melandai pada 105,144 menjadi sentimen positif bagi perak. Sebab perak yang dihargai dengan greenback menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Selain itu, harga perak bisa dikatakan sudah murah karena sempat turun dari level US$ 20/ons. Sehingga para investor memanfaatkan harga yang murah untuk membeli perak.
Meskipun sebagai aset lindung nilai dari ketidakpastian ekonomi, tapi penggunaan sebagai bahan baku industri membuat harga perak tertekan karena resesi.
Laju ekonomi yang tidak bertumbuh dinilai akan membuat permintaan perak untuk kebutuhan industri susut. Permintaan turun, harga pun mengikuti.
Selain itu, kenaikan suku bunga juga jadi pemberat laju perak dunia. Suku bunga dianggap sebagai "musuh utama" perak karena membuat kilaunya memudar sebagai aset yang tidak bisa memberikan imbal hasil.
Investor juga tampaknya lebih memilih dolar di tengah meningkatnya kekhawatiran resesi. Sehingga kenaikan mata uang juga membuat harga perak berpotensi makin turun dalam. Sebab perak yang dibanderol dengan greenback lebih mahal untuk pemegang mata uang lainnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anjlok Hampir 2%, Harga Perak Terendah dalam 3 Bulan