Gainers-Losers

Ini Deretan Saham Paling Cuan Saat IHSG Melesat, Kamu Pegang?

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
Selasa, 05/07/2022 12:12 WIB
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,53% di posisi 6.740,56 pada penutupan perdagangan sesi I Selasa (5/7/2022) pasca koreksi 6 hari beruntun di tengah kekhawatiran kondisi ekonomi global.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), ada 382 saham naik, 154 saham merosot dan 140 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,9 triliun dengan volume perdagangan mencapai 11,98 miliar saham.

Di tengah menguatnya IHSG siang ini, terdapat lima saham yang tampil perkasa masuk jajaran top gainers dan lima saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers.


Berikut 5 saham top gainers pada sesi I siang ini Selasa (5/7/2022).

1. PT Nusantara Infrastructure Tbk (META), naik +33,63%, ke Rp 151/unit

2. PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO), naik +13,51%, ke Rp 126/unit

3. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI), naik +10,62%, ke Rp 125/unit

4. PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA), naik +10,06%, ke Rp 186/unit

5. PT Harum Energy Tbk (HRUM), naik +9,42%, ke Rp 1.510/unit

Saham Nusantara Infrastructure Tbk (META) memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 44,42 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 304,01 juta unit saham.

Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 27 Juni hingga Senin (4/7/2022) saham META tercatat 3 kali merah, dengan 2 kali menghijau dan 1 kali stagnan. Dengan ini, saham META berhasil mencatatkan kenaikan mencapai 31,3% dalam sepekan dan melesat 33,63% dalam sebulan.

Sebelumnya, perusahaan Group Salim First Pacific Company Limited, lewat anak usaha tak langsung milik Metro Pacific Tollways Corporation (MPTC), mengakuisisi 40% saham konsensi tol PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek yang dimiliki oleh BUMN karya PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) dengan nilai Rp 4,39 triliun.

Mengutip penjelasan Metro Pacific Tollways Corporation di website bursa saham Filipina, Jumat (1/7/2022), akuisisi saham tersebut dilakukan oleh PT Margautama Nusantara. Margautama merupakan anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk (META).

Sementara, META dikendalikan oleh PT Metropacific Tollways Indonesia (dengan kepemilikan 74,65%), yang merupakan anak usaha Metro Pacific Tollways Corporation. Metro Pacific Tollways Corporation sendiri anak usaha perusahaan yang tercatat di bursa efek Filipina, Metro Pacific Investments Corporation (MPIC).

Adapun saat ini META telah memiliki 3 ruas jalan tol yakni Ruas Pondok Aren-Serpong, Ruas Tallo-Bandara Hasanuddin, dan Ruas Pelabuhan Soekarno Hatta-Pettarani. Pendapatan dari pos jalan tol ini pun per kuartal I-2022 tercatat sebesar Rp 90,84 miliar. Jumlah tersebut pun naik dari perolehan tahun lalu di periode yang sama sebesar Rp 87,5 miliar.

Grup Salim, yang dikendalikan pengusaha Anthoni Salim, lewat First Pacific Company memiliki kepemilikan saham di MPIC.

Selain beberapa saham menjadi top gainers, terdapat beberapa saham yang menjadi top losers, berikut 5 saham top losers pada sesi I siang ini Selasa (5/7/2022).

1. PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS), turun - 6,8%, ke Rp 192/unit

2. PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE), turun -6,67%, ke Rp 1.260/unit

3. PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO), turun -6,35%, ke Rp 118/unit

4. PT Winner Nusantara Jaya Tbk (WINR), turun -6,06%, ke Rp 62/unit

5. PT Ever Shine Tex Tbk (ESTI), turun -4,2%, ke Rp114/unit

Saham Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) paling tajam penurunannya pada perdagangan sesi I siang ini. Bercokol di daftar top losers dengan nilai transaksi mencapai Rp 20,55 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 105,34 juta unit saham.

Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 27 Juni hingga Senin (5/7/2022) saham SLIS tak pernah menghijau, dan 1 kali stagnan. Dengan ini, dalam sepekan saham SLIS mengalami penurunan mencapai 23,81% dan ambles 45,45% dalam sebulan.

Belum ada informasi signifikan mengenai penurunan saham SLIS. Jika melihat kinerja laporan keuangannya, SLIS berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 108,3 miliar pada kuartal I-2022. Naik 3,24% dari tahun sebelumnya yakni Rp 104,79 miliar.

Saham SLIS sempat menikmati masa-masa indah di periode Januari 2021 sampai Agustus 2021. Kala itu, para pemegang sahamnya akan menikmati 'cuan' berlimpah. Sebagai gambaran, di rentang 4 Januari 2021 sampai 12 Agustus 2021, harga saham SLIS meroket 194,30%.

Asal tahu saja, SLIS merupakan produsen barang elektronik, seperti lampu dan kipas angin. Selain itu, perusahaan ini juga memproduksi sepeda listrik dan motor listrik.

Prospek bisnis motor listrik sebenarnya tergolong cerah di tengah tumbuhnya ekonomi hijau ataugreen economy, kendati masih dibutuhkan sejumlah pengembangan dan pertimbangan di beberapa aspek.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aum/aum)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat